Sukses

Agen Bantah Ibra Sengaja Kabur dari Calciopoli

Ternyata masih ada kisah yang tertinggal dari petualangan Ibrahimovic di Italia.

Liputan6.com, Jakarta - Striker Paris Saint-Germain Zlatan Ibrahimovic telah melalui kesuksesan di berbagai klub yang dia bela. Sempat memperkuat tiga klub besar Serie A Liga Italia, yakni Juventus, Inter Milan, sampai AC Milan, ternyata masih ada kisah yang tertinggal dari petualangannya di Negeri Pizza tersebut.

Baca Juga

  • 7 Agenda Seru Olahraga Tahun 2016
  • 7 Pesta Tahun Baru Pesepak Bola Dunia Ini Bikin Iri
  • Manajer Manchester United Beri Kode Kedatangan Striker Baru

Agen sang pemain, Mino Raiola baru saja membantah ke media tentang alasan kepindahan Ibra dari Juventus ke Inter Milan pada musim 2005/2006 silam berhubungan dengan skandal pengaturan skor (calciopoli). Seperti yang diketahui, pada tahun 2006 dua gelar Scudetto Juve dicabut dan menyebabkan Bianconeri terdegradasi dari Serie A.

"Kepindahan itu sudah diputuskan berbulan-bulan sebelumnya, ketika kita tidak tahu apa yang terjadi pada Juventus," tutur Raiola dikutip dari Tribalfootball.com, pada Sabtu (2/1/2016) malam.

Keputusan pemain internasional Swedia itu hijrah ke Inter memang tepat. Pasalnya, dari seluruh tim yang dia bela sebelumnya, torehan gol Ibra bersama Nerazzurri menjadi yang paling banyak. Dia mampu menyumbangkan 57 gol dalam 88 laga. Sedangkan di Juve, eks-didikan Malmo FF itu cuma menceploskan 23 gol.

"Sehari setelah pertandingan penting di Liga Champions, saya pergi ke Luciano Moggi (manajer klub) dan berkata bahwa saya harus membawa Zlatan pergi. Moggi sangat marah dan menjawab: ini dia yang membawakan saya 1 euro, lebih dari yang Real Madrid pernah bayar untuk Zinedine Zidane 85 juta euro'," kata Raiola.

2 dari 2 halaman

Sepakat dengan Inter

Agen berusia 48 tahun tersebut juga bilang pada Ibra bahwa Inter adalah tim yang paling membutuhkannya saat itu. "Dan saya mencapai kesepakatan dengan Massimo Moratti dan Marco Branca (direktur olahraga Inter) dengan harga 85 juta euro," kata pria yang juga menangani striker Liverpool Mario Balotelli ini.

"Itu semua sudah diputuskan. Kemudian selama musim panas, dengan ledakan (berita) Calciopoli, Moratti membuat sebagian besar situasi sulit untuk Juve dan hengkangnya Moggi untuk kepindahan Zlatan pada harga yang bagus," pungkasnya.