Liputan6.com, Jakarta - Arema Cronus, Semen Padang, Mitra Kukar dan Pusamania Borneo FC akan bertarung di babak semifinal Piala Jenderal Sudirman 2015/16. Pertandingan akan digelar dengan home and away.
CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani, mengatakan, bahwa pihaknya melakukan perubahan aturan yang berbeda dari babak-babak sebelumnya. Pada perebuan tiket final nanti, tidak diberlakukan lagi babak tambahan bila kedua tim bermain imbang sepanjang waktu normal.
Baca Juga
- 4 Agenda 'Ngamen' Klub ISL Setelah Piala Jenderal Sudirman
- Lupakan Mayweather, Pacquiao Vs Bradley Jilid III Siap Digelar
- Madrid Tegaskan Tak Bisa Jamin Masa Depan Benitez
"Ilustrasinya, apapun hasil leg pertama akan dibawa ke leg kedua. Bila leg pertama berakhir sama kuat 1-1, hasil itu pula yang dibawa ke leg kedua. Tidak ada adu penalti menentukan kemenangan seperti di penyisihan grup atau 8 besar pada leg pertama," kata Hasani, Senin (4/1/2016).
Advertisement
Babak adu penalti baru berlaku di leg kedua bila poin dan agregat gol kedua tim sama kuat.
"Seperti di fase sebelumnya, adu penalti dilakukan tanpa melalui perpanjangan waktu. Perpanjangan waktu hanya akan diterapkan di laga final," beber pria asal Aceh tersebut.
Hasani juga menegaskan, bahwa di babak semifinal tidak ada pemutihan kartu. "Tidak ada pemutihan kartu sehingga pemain yang sudah mendapat dua kartu kuning tidak bisa berlaga untuk satu pertandingan berikutnya," kata Hasani dalam jumpa pers di Hotel Century, Jakarta.
"Jadi, pemutihan kartu hanya akan berlaku di final untuk pemain yang mendapat kartu kuning di semifinal, bukan kartu merah," kata Hasani.
Babak semifinal Piala Jenderal Sudirman akan berlangsung mulai 9 Januari 2016. Di laga perdana, Mitra Kukar akan mempertemukan Arema Cronus di Stadion Aji Imbut, Tenggarong. Sedangkan keesokan harinya, Pusamania Borneo FC akan menjamu Semen Padang di Segiri, Samarinda.
Sementara itu, pada leg kedua, giliran Semen Padang yang menjamu PBFC di Stadion Agus Salim, Padang, 16 Januari 2016. Sedangkan Arema akan menjamu Mitra di Kanjuruhan, 17 Januari 2016.