Liputan6.com, Jakarta: CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono belum bisa berkomentar banyak terkait surat Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang menolak memberikan rekomendasi penyelenggaraan Liga Super Indonesia. Pria yang akrab disapa Jokdri ini hanya mengatakan bakal melakukan pertemuan dengan klub-klub.
"Nanti akan ada pertemuan di 15 Januari," ujarnya usai ditemui di kediaman Ketua Komite Ad Hoc bentukan FIFA, Agum Gumelar di Jakarta, Selasa (5/1/2016).
Baca Juga
- PT Liga Harus Gandeng Tim Transisi untuk Gelar Kompetisi
- Jadi Pelatih, Zidane Ogah Disamakan dengan Guardiola
- Pemandangan Unik di Latihan Perdana Zidane bersama Madrid
Ditemui di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Azwan Karim mengungkapkan, PSSI selalu satu suara dengan PT Liga Indonesia terkait Tim Transisi. Menurutnya, PSSI tidak akan membiarkan PT Liga berkoordinasi dengan Tim Transisi, yang fungsi dan kewenangannya mengambil alih PSSI.
"Itu sama saja membohongi diri kita sendiri kalau kita membiarkan PT Liga Indonesia berkoordinasi dengan Tim Transisi," kata Azwan.
Seperti diketahui sebelumnya, PT Liga Indonesia sudah mengirimkan surat permohonan rekomendasi kepada BOPI untuk bisa menggelar Liga Super Indonesia. Namun surat itu ditanggapi dingin oleh BOPI.
Lewat surat resminya per tanggal 5 Januari 2016, BOPI menolak permohonan PT Liga Indonesia. Pasalnya, PT Liga masih menggandeng PSI untuk menggelar kompetisi. Padahal, PSSIÂ masih dibekukan Kementerian Pemudan dan Olahraga.
"PT Liga sudah mengirimkan surat untuk menggelar kompetisi resmi, tetapi kami belum dapat memberi rekomendasi karena PSSI sedang dibekukan. Ini bukan karena PT Liga-nya, tetapi karena PSSI-nyanya," kata Heru saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (5/1/2016).
Advertisement
PT Liga sendiri memang menolak untuk berkoordinasi dengan Tim Transisi bentukan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Corporate Secretary PT Liga Indonesia, Tigorshalom Boboy menuturkan pihaknya hanya akan berkoordinasi dengan BOPI.
"Kalau BOPI kan ada di undang-undang. Jadi kami perlu memberikan surat ke mereka," kata Tigor, Rabu (30/12/2015).
"Kalau tim transisi tidak perlu karena BOPI saja sudah cukup,"Â ujar Tigor.