Liputan6.com, London - Ratusan orang menyerbu The Valley, markas klub Inggris, Chartlon Athletic, pada Minggu (4/1/2016). Orang-orang itu adalah baris pendukung Charlton Athletic yang meminta sang pemilik, Roland Duchatelet, menjual klubnya.
Alasan utama fans menuntut Roland menjual Charlton adalah merosotnya prestasi klub asal kota London itu sejak kedatangannya. Roland baru resmi menjadi pemilik Charlton Athletic pada Januari 2014 lalu.
Baca Juga
- Everton Pecundangi Manchester City
- Copa del Rey: Barcelona Bungkam Espanyol
- 'Wenger Harus Siapkan Pengganti Mertesacker'
Namun di musim 2015/2016 Charlton tampil buruk, terbukti hingga pekan ke-25 mereka masih menempati posisi 23 klasemen. Charlton terakhir kali meraih kemenangan di Divisi Championship adalah saat mengalahkan Birmingham City 1-0 pada 21 November 2015.
Sang manajer, Guy Luzon menjadi kambing hitam merosotnya prestasi klub. Tapi Roland tidak bergerak cepat. Sejak Luzon dipecat Oktober 2015 lalu, belum ada manajer pengganti. Hanya Karel Fraeye yang menjadi manajer interim hingga kini.
Mantan bos Charlton, Peter Varney, dikabarkan tertarik membantu Charlton. Kabarnya ia sudah mendapatkan investor untuk mengangkat prestasi klub di masa depan.
Namun Roland belum berniat menjual klub tersebut hingga saat ini. Hal ini tentu akan membuat fans mencari cara lain untuk menggoyang kursi kepemimpinan Roland.