Sukses

Chicharito Ungkap Penyebab Kehancuran Kariernya di MU

Chicharito menilai orang-orang kadang berpikir kepercayaan diri adalah dengan gol.

Liputan6.com, Leverkusen - Striker Bayer Leverkusen Javier Chicharito Hernandez meyakini kegagalan bersinar di Manchester United lantaran reputasinya sebagai pemain cadangan. Nama pemain internasional Meksiko ini justru meroket setelah menjadi andalan Leverkusen.  

Chicharito yang hijrah ke klub Bundesliga pada  Agustus lalu, sudah mencetak 19 gol dalam 22 pertandingan di semua kompetisi.

Baca Juga

  • MU Harus Pertimbangkan 3 Hal Ini Jika Ingin Rekrut Mourinho
  • Henry Prediksi Pemain Ini Jadi Penerus Messi di Barca
  • Aubameyang Pemain Terbaik Afrika 2015


Chicharito tidak menampik, sering menjadi pemain pengganti di Old Trafford sangat mempengaruhi perkembangan permainannya. Dan, ia justru mampu membuktikan kemampuannya saat memimpin lini depan di Leverkusen. 

"Apa yang hilang dalam dua atau tiga tahun terakhir, adalah ketika sedang bermain kadang-kadang saya kembali ke bangku cadangan," kata Hernandez kepada Orlando Sentinel, Jumat (8/1/2016).

"Tapi, sekarang di klub ini saya bermain hampir di sebagian besar pertandingan, itulah yang saya butuhkan," ujarnya.

"Karena orang-orang kadang-kadang berpikir kepercayaan diri adalah dengan gol, tapi saya tidak berpikir seperti itu. Saya pikir kepercayaan adalah bermain hari-demi-hari, untuk mendapatkan ritme."

2 dari 2 halaman

Dipaksa Van Gaal

Chicharito sebelumnya sempat mengakui soal keputusannya meninggalkan MU untuk bergabung dengan Leverkusen. Menurut Chicharito, dia dipaksa hengkang oleh manajer MU Louis van Gaal.

Sesungguhnya, striker internasional Meksiko ini mengaku tidak ingin meninggalkan Old Trafford. Namun, Van Gaal mengatakan, peluang Chicharito untuk dimainkan kemungkinan hanya satu persen.

Chicharito mendapat pernyataan itu ketika dia kembali dari masa pinjamannya di Real Madrid. Pelatih asal Belanda itu seolah memaksanya hengkang dengan tidak memberikan dia pilihan.   

"Lalu, saya kembali ke Manchester. Saya mulai memiliki peluang tapi suatu hari saya berbicara dengan Van Gaal dan saya hanya punya kesempatan satu persen untuk bermain, jadi saya perlu membuat keajaiban. Jadi saya pindah ke Bayer (Leverkusen)," jelasnya.

Video Terkini