Liputan6.com, Jakarta: Pusamania Borneo FC (PBFC) bakal bertindak sebagai tuan rumah di leg pertama Semifinal Piala Jenderal Sudirman Sabtu (10/1/2016) melawan Semen Padang di Stadion Segiri, Samarinda. Menengok ke belakang, perjalanan PBFC di Piala Jenderal Sudirman boleh dikatakan paling berliku dibanding peserta lain.
Itu dikarenakan, Pesut Etam -julukan PBFC- sempat mengalami pergantian pelatih. Iwan Setiawan mundur usai takluk 6 -5 dari PS TNI lewat drama adu penalti, Rabu (18/11/2015) di babak grup. Posisinya digantikan oleh mantan juru taktik Sriwijaya FC, Kas Hartadi.
Baca Juga
- Jadwal Siaran Langsung Bola 9 dan 10 Januari 2016
- Mitra Kukar Petakan Kekuatan Arema
- Ingin Beli Messi di Januari? Ini Harga Transfernya
Belum cukup sampai di situ, isu pemecatan sempat menimpa Kas Hartadi. Meskipun, hal ini dibantah keras olehnya. "Saya sampai saat ini masih menjadi pelatih Borneo FC," ujar Kas Hartadi saat dihubungi oleh Liputan6.com (1/12/2015).
Masalah satu selesai, datang masalah lain. Jelang laga semifinal, Kas terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Belakangan diketahui, Kas menderita kelelahan. "Minggu malam dia panas dingin sampai menggigil, dan Senin pagi dibawa ke rumah sakit. Dari tes darah ternyata trombositnya turun," ujar Head Media Officer klub, Brillian Sanjaya, Selasa (5/1/2016) siang.
Berlari Kencang Bersama Si Kijang
Meskipun demikian, keputusan manajemen untuk mendapuk Si Kijang -julukan Kas Hartadi- terbukti tepat. Kas Hartadi berhasil membawa PBFC lolos dari Grup C hingga akhirnya mencapai semifinal.
Salah satu momen kunci PBFC di bawah Kas Hartadi adalah ketika melawan Persib Bandung, (27/11/2015) di fase Grup. Pasalnya, Kas Hartadi berhasil membalaskan dendam kekalahan PBFC di Piala Presiden, dengan menang dua gol tanpa balas atas pasukan asuhan Djajang Nurjaman itu.
Total, dari 4 pertandingan di fase grup, PBFC mengemas 2 kemenangan murni, 1 kali kalah, dan 1 kali kalah penalti. Hamka Hamzah cs pun lolos sebagai peringkat ketiga di bawah Surabaya United, dan PS TNI.
Di babak semifinal, PBFC tergabung di grup maut bersama tim-tim besar antara lain Surabaya United, Arema Cronus, dan Persipura Jayapura. Alih-alih gentar, Kas yang pernah membawa Sriwijaya FC juara Liga Indonesia ini tetap optimis.
"Semua tim kualitasnya sama bagusnya. Yang penting di sini adalah tim yang mau kerja keras yang bisa menang," ujar Kas, Rabu (9/12/2015).
Optimisme Kas terbukti manjur. PBFC bersama Si Kijang melewati hadangan tim-tim tersebut dengan mulus. Tercatat, mereka menang dua kali, masing-masing atas Surabaya United (2-1), dan Persipura (4-3, adu penalti), lalu hanya kalah 1 kali lewat adu penalti melawan Arema di partai terakhir.
Formasi
Kas Hartadi mengandalkan skema 4-2-3-1. Di bawah mistar, ada nama yang cukup berpengalaman, Galih Sudaryono. Ia akan dilindungi oleh pertahanan yang dikomandoi Hamka Hamzah bersama dengan Goran Gancev, Rizki Pora, dan Zulvin Zamrun.
Sebagai double pivot, Kas Hartadi menaruh kepercayaan pada duet Ponaryo Astaman dan Srdan Lopicic. Sementara, posisi di tiga gelandang serang menjadi milik Sandy Suta, Terens Puhiri, dan Sultan Samma.
Ketiganya menjadi andalan Kas ketika striker tunggal, Herman Dzumafo Epandi mengalami kebuntuan untuk mencetak gol. Buktinya ada pada diri Sutan Samma yang telah mencetak 2 gol bagi PBFC di Piala Jenderal Sudirman.
Advertisement