Liputan6.com, Jakarta - CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono mengatakan bahwa tidak mudah buat perusahaannya sebagai operator untuk kembali menggulirkan kompetisi di tengah pembekuan PSSI serta sanksi FIFA. Oleh karena itu, liga bertajuk Indonesia Super Competition akan hadir dengan banyak terobosan.
Baca Juga
- Demi Pemain Ini, Liverpool Siap Pecahkan Rekor Transfer
- Mabuk Cinta, Ronaldo Gaet Aktivis Seksi Kolombia
- Iniesta Dapat Ajakan Bercinta dari Bintang Porno
Sebuah rapat baru saja digelar oleh PT Liga bersama 18 klub profesional dari divisi teratas di Indonesia, Sabtu (16/1/2016) di Parklane Hotel, Kuningan, Jakarta. Sebelum rapat dimulai, Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti dan anggota Komite Eksekutif Djamal Aziz turut memberikan suara dalam pertemuan tersebut.
"Tadi datang Ketua PSSI dan Exco-nya, memberikan catatannya yang jadi referensi pula tentang terobosan apa yang diambil," tutur Djoko dalam jumpa pers.
Hasil diskusi akhirnya didapat dari pertemuan tadi sore. Inovasi pertama yakni mengubah nama kompetisi dari Indonesia Super League menjadi Indonesia Super Competition.
Djoko juga mengatakan karena format dan peserta murni mengikuti ISL, beberapa inisiatif telah dilakukan. Tujuannya agar kompetisi mendatang tidak tersandung persyaratan administrasi di kemudian hari.
"Liga akan mengatur elemen seperti perangkat pertandingan dan judicial body yaitu komite disiplin dan komite banding secara independen. Lalu forum mengamanatkan pada PT Liga untuk mengatur ulang perusahaan baru, tapi saya belum bisa menjelaskan pada teman-teman. Tapi kami akan memberiakn update pada klub-klub satu-dua minggu ke depan," ucapnya.