Sukses

Piala Jenderal Sudirman Lebih Buruk dari Piala Presiden?

Semifinal Piala Jenderal Sudirman 2015 akhirnya telah selesai dengan mempertemukan Semen Padang dengan Mitra Kukar ke final 24 Januari 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Semifinal Piala Jenderal Sudirman 2015 akhirnya selesai dengan mempertemukan Semen Padang dengan Mitra Kukar ke partai pamungkas 24 Januari mendatang di stadion Gelora Utama Bung Karno (SUGBK). Sekretaris Jenderal Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Heru Nugroho, menuturkan, pihaknya belum puas pada penyelenggaraan turnamen tersebut dibanding dengan Piala Presiden tahun lalu.

Baca Juga

  • ISL Terbentur BOPI, PT Liga Buat Turnamen Mandiri di Luar PSSI
  • Menanti Terobosan PT Liga Usai ISL 2016 Ditolak BOPI
  • PT Liga Masih Bungkam Tanggapi Surat BOPI Soal Liga Super

Dalam gelaran Piala Jenderal Sudirman, Heru mengatakan, kinerja Mahaka Sports and Entertaiment sebagai promotor belum bisa dievaluasi karena masih menyisakan partai final.

"Kita semua tau turnamen ini terbatas anggarannya. Dan kami belum periksa lagi laporan dari pihak penyelenggara," tutur Heru saat dihubungi oleh Liputan6.com, pada Senin (18/1) sore.

Pada Piala Presiden lalu, Mahaka mendapat apresiasi dari BOPI karena inovasi pemilihan wasit, keterbukaan keuangan serta kedisiplinan menerapkan regulasi.

"Ajang ini malah terlalu banyak gosipnya, seperti isu tentang suap, mogok pemain, sampai regulasi yang belum konsisten. Kami belum puas," katanya lagi.

Mitra Kukar memastikan diri sebagai penantang Semen Padang di ke final usai menaklukan Arema Cronus di leg kedua babak semifinal, Minggu (17/1/2016) di Stadion Kanjuruhan. Diwarnai tiga kartu merah, Naga Mekes berhasil menyudahi perlawanan Arema di babak adu penalti leawt skor 3-2.

Rencananya, gelaran final ini bakal diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 24 Januari 2016."Saya khawatir pada akhirnya malah tidak lebih baik dari Piala Presiden," pungkasnya.