Sukses

Joko Susilo Siap Dipecat Arema

Arema Cronus gagal ke final Piala Jenderal Sudirman setelah disingkirkan Mitra Kukar lewat adu penalti.

Liputan6.com, Malang - Suasana Sunyi terlihat di seluruh tribun Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (17/1/2016) malam, setelah Arema Cronus ditekuk Mitra Kukar pada leg kedua semifinal Piala Jendral Sudirman. Arema kalah 2-3 melalui adu penalti setelah agregat gol kedua tim sama kuat 3-3.

Pelatih kepala Arema Joko Susilo menegaskan kekalahan ini sepenuhnya adalah kesalahannya. "Skenario yang kita buat berakhir kacau karena kita tidak setting pemain main 10 lawan 10. Saya yang salah. Apalagi dalam menjaga emosi pemain. Saya tak bisa menenangkan mereka," kata Gethuk kepada Liputan6.com.

Baca Juga

  • Messi Jadi Tumbal Kemenangan Barcelona atas Bilbao
  • 5 Wanita 'Langganan' Pesepak Bola Top Dunia
  • Meski Dibuang, Balotelli Tetap Dukung Liverpool

Ghetuk tidak mau mengomentari soal adu penalti karena itu adalah urusan mental. Tim pelatih mengaku sudah memberi porsi latihan tendangan penalti buat para pemainnya. Namun, tekanan mental lantaran ditonton puluhan ribu Aremania tampaknya tidak bisa ditahan beberapa pemain.

"Saya tak menyalahkan pemain dengan adu penalti. Kita sudah latihan soal penalti dan semua pemain bagus. Tapi, wajar kalau kita menghadapi tekanan mental dalam adu penalti. Semua kembali kepada individu pemain masing-masing," beber pelatih asal Cepu itu.

Sepeninggal almarhum Suharno, Arema sama sekali belum mengecap gelar juara dan hanya jadi spesialis semifinal. Gelar raja turnamen pun saat ini sudah pasti lepas dari tim pujaan Aremania tersebut.

"Kondisi tim setelah kalah ini memang menjadi tidak baik, tapi saya harus memikirkan kompetisi selanjutnya terlepas apa penilaian Manajemen kepada saya setelah kompetisi ini berakhir. Pada intinya saya siap dengan keputusan jika saya harus di pecat," pungkas Ghetuk.