Liputan6.com, Manchester - Senin, 31 Agustus 2015, menjelang tengah malam waktu Eropa. Terjadi "kegaduhan" yang teramat sangat di bursa transfer pemain Eropa, yang ketika itu memasuki masa deadline penutupan.
Manchester United (MU) dikabarkan telah sepakat menjual kiper nomor satu mereka, David De Gea kepada Real Madrid. Harganya, 29 juta pound atau sekitar Rp 576 miliar. Tak hanya itu, MU juga mendapatkan kiper Madrid, Keylor Navas, sebagai bonusnya.
Baca Juga
- Alasan De Gea Tak Mau Tinggalkan MU
- FIFA Harus 'Larang' Trio MSN
- BOPI Ajukan Dua Syarat PT Liga Gelar ISC
De Gea, sang primadona pun deg-degan. Dia berharap transfer itu menjadi kenyataan, sehinga dia bisa kembali beraksi di tanah kelahirannya, Spanyol, bersama Madrid.
Advertisement
Namun, mimpi De Gea itu akhirnya tak menjadi kenyataan. Hingga penutupan bursa transfer musim panas, Selasa, 1 September 2015, transfer itu tak juga terealisasi, karena kesalahan administrasi. Tak jelas, siapa yang salah, MU atau Madrid.
Yang jelas, kenyataan itu sangat memukul De Gea. Kiper berusia 25 tahun itu pun patah hati. Bukan apa-apa. Hatinya sudah berlabuh di Madrid. Bahkan, saat liburan musim panas dia sudah menghabiskan waktu, berlibur di Kota Madrid.
Status "Dibekukan"
Oleh Louis Van Gaal, pelatih MU, status De Gea ketika itu, bahkan sudah "dibekukan". Van Gaal menganggap hati De Gea sudah tak lagi bersama MU.Alhasil, di laga-laga awal musim, Van Gaal lebih sering menurunkan Sergio Romero di bawah mistar MU.
Namun, kegalauan De Gea tak berlangsung lama. Pada 11 September 2015, De Gea malah disodori perpanjangan kontrak untuk empat tahun, usai tampil gemilang saat MU menggilas Liverpool 3-1, beberapa hari sebelumnya.
Dua belas hari kemudian, dia tampil menjadi kapten MU untuk pertama kalinya di laga Piala Liga lawan Ipswich Town. Memang, hanya sembilan menit ban kapten MU melingkar di lengannya, menggantikan Wayne Rooney yang ditarik keluar menit ke-81. Namun pengalaman itu benar-benar berarti bagi De Gea. Apalagi MU menang 3-0.
Sejak saat itu, De Gea kembali berhasil mengambil hati suporter yang pernah dirusaknya. Namanya pun kembali menjadi idola publik Old Trafford. De Gea tersanjung. Dia pun memutuskan untuk terus melanjutkan karier bersama Setan Merah.
"Di negara lain, di klub lain, rasanya tidak ada suporter seperti suporter MU. Mereka yang terbaik di seluruh dunia," ujar De Gea, kepada SkySports.
Kubur Ambisi
Jelas sekali, De Gea telah melupakan mimpinya bermain untuk Madrid. De Gea telah mengubur ambisinya untuk bermain bersama bintang-bintang nomor satu dunia seperti Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, atau Karim Benzema.
Sebaliknya, bermain bersama Setan Merah, kini telah membuatnya nyaman. Pria kelahiran Madrid, 7 November 1990 ini bahkan mengaku siap menutup karier di MU.Dia ingin menjadi legenda!
Â
"Saya sangat bahagia di sini. Saya menikmati setiap menit di sini. Saya percaya tim ini," ujar De Gea, usai MU mengalahkan Liverpool 1-0, Minggu (17/1/2016). "Saya berlatih setiap hari untuk jadi kiper terbaik dunia. Itu ambisi saya sekarang."
Memang, sulit dimungkiri, kemenangan atas Liverpool memiliki arti penting, tak hanya bagi De Gea, namun untuk MU secara umum. Kemenangan itu membuktikan bahwa MU masih pantas dianggap sebagai klub besar di Inggris, bahkan Eropa.Satu hal yang sempat jadi perdebatan menyusul hasil tak konsisten pasukan Van Gaal ini.
Kemenangan itu juga memiliki arti sesungguhnya. Sebab, tambahan tiga poin dari kemenangan tersebut telah membuka kembali kans MU untuk jadi juara.
Keputusan Tepat?
Kini, dengan 34poin, mereka berada di posisi keenam, berselisih 10 dengan Leicester City yang berada di puncak klasemen. Sementara kompetisi masih menyisakan 17 laga, jumlah yang cukup bagi MU untuk menabung poin, mengikis selisih mereka dengan pemuncak klasemen.
Maka, tak salah pilihan De Gea untuk bertahan. Kini, yang diperlukan kerja keras De Gea dan kawan-kawan untuk membuktikan bahwa keputusannya benar-benar tidak salah. Dengan membawa MU menjadi juara, tentunya.
"De Gea pemain penting di tim ini. Kami beruntung dia tidak jadi pergi, musim panas lalu," ujar rekan seklub De Gea, Morgan Schneiderlin. "Sekarang, dia memiliki komitmen yang sangat kuat bersama tim ini."