Sukses

Kekurangan Dana, Nasib Rio Haryanto Berlaga di F1 Kritis

Acara penggalangan dana gagal karena ada tragedi bom di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Rio Haryanto punya kesempatan besar tampil di Formula 1 tahun 2016. Rio mendapat kesempatan itu setelah mendapat tawaran dari Manor Marussia.

Pembalap Indonesia itu bisa tampil di F1 jika bisa menyerahkan uang sebesar 15 juta euro untuk keperluan operasional selama semusim. Sejauh ini, Rio baru mempunyai dana sekitar 5,2 juta euro yang didapat dari beberapa kementerian dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga

  • Jadi Pelatih Persib, Dejan Anggap Tantangan Besar
  • Jalan Masih Panjang James!
  • Usain Bolt Ogah Gabung MU Jika Dilatih Van Gaal


Namun, mimpi Rio untuk berada satu lintasan bersama idolanya, Lewis Hamilton bisa saja sirna. Pasalnya, ia dikejar deadline pembayaran dari Manor Marussia.

"Kami belum ada solusi untuk mendapatkan kekurangan 9,8 juta euro, sementara kita juga sudah dikejar deadline. Ini sudah perpanjangan yang ketiga kalinya," ucap juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot Dewa Broto.

Kemenpora sebenarnya sudah menjadwalkan acara penggalangan dana untuk membantu Rio pada 14 Januari 2016 lalu. Namun, acara tersebut gagal karena ada tragedi bom di Jakarta.

"Kami sudah berbicara dengan tim Manor ingin membuat acara pengumpulan dana. Namun gagal karena ada kejadian bom di Ibu Kota. Manor memahaminya karena sudah menjadi berita besar di seluruh dunia," papar Gatot.

Selain berbicara dengan Manor, Kemenpora juga sudah berdiskusi dengan ibunda Rio Haryanto, Indah Pennywati. Bila sampai batas yang ditentukan belum ada uang yang masuk ke Manor, Rio bisa ucapkan selamat tinggal F1.

"Bu Indah sudah bilang bisa diundur, tapi jangan terlalu lama. Dia inginnya akhir pekan ini atau awal pekan depan ada penggalangan dana. Kalau telat posisi Rio bisa diisi driver lain," jelas Gatot.

"Ini adalah saat-saat yang sangat kritis sekali. Kalau itu tidak bisa (dana tidak terkumpul), ya bye-bye, meski saya tidak enak menyebutnya," tutup Gatot.