Liputan6.com, Turin - Juventus melanjutkan tren positif mereka. Di pekan ke-21 Serie A, I Bianconeri menang tipis 1-0 atas AS Roma. Kemenangan atas Roma merupakan raihan poin penuh ke-11 beruntun Juve di Serie A 2015/16.
Kemenangan atas Roma tidak diraih dengan mudah. La Vecchia Signora dipaksa bekerja keras oleh Radja Nainggolan dan kawan-kawan. Gol kemenangan baru tercipta pada menit ke-77 lewat penyerang Paulo Dybala.
Hasil ini terasa istimewa karena pasukan Massimiliano Allegri berhasil menyamai rekor 11 kemenangan beruntun milik Roma. Srigala ibukota sudah tiga kali memetik 11 kemenangan beruntun yakni di musim 2005/06 and 2012/13 to 2013/14.
Spesialnya Juve mendapat rekor 11 kemenangan beruntun tersebut dengan mengalahkan Roma yang dilatih Spalletti. Pelatih plontos tersebut merupakan sosok dibalik kesuksesan Roma merebut 11 kemenangan beruntun di musim 2005/06.
Spalletti baru di pertengahan Januari ini dipercaya kembali melatih Roma. Dia menggantikan Rudi Garcia yang dipecat. Periode kedua kepelatihan Spalletti di Roma kurang sukses. Dari dua laga yang dilakoni, Spalletti belum bisa memberikan kemenangan.
Asa Scudetto
Kembali ke Juventus, kemenangan atas Roma membuat mereka terus memelihara asa mempertahankan gelar Scudetto untuk kali kelima beruntun. Juve saat ini berada di urutan dua klasemen dengan cuma terpaut dua poin dari pemuncak klasemen Napoli.
Juve kini memburu rekor kemenangan beruntun terbanyak di Serie A yang dipegang Inter Milan pada musim 2006/07. Kala itu Inter berhasil menang 17 kali berturut-turut.
Cukup berat bagi Juve untuk bisa mengulangi atau bahkan memecahkan rekor milik Inter. Jadwal Juventus sangat padat mulai akhir Januari. Mereka masih ikut Liga Champions dan Coppa Italia.
Di Liga Champions, Juve akan kembali berlaga di babak 16 besar pertengahan Februari. Lawan yang dihadapi juga tidak tanggung-tanggung, Bayern Muenchen. Sedangkan di Coppa Italia, Juve ditunggu Inter di babak semifinal.
Atur Kebugaran
Advertisement
Untuk bisa terus meraih kemenangan di Serie A, Allegri harus pintar-pintar mengatur kebugaran para pemain pilarnya terutama penyerang muda Paulo Dybala.
Dybala merupakan otak dibalik kebangkitan Juve yang sempat terpuruk di awal musim. Pemuda Argentina itu sangat tajam sejak bulan Desember 2015
Mantan pemain Palermo itu berperan atas terciptanya setengah dari total gol Juve di Serie A musim ini. Dybala menyumbang 12 gol dan tujuh assists. Sedangkan Juve musim ini mencetak 38 gol di Serie A.