Liputan6.com, Manchester - Masa depan Louis van Gaal sebagai manajer Manchester United belakangan kian tak jelas. Setelah kemenangan 1-0 atas musuh bebuyutan, Liverpool, MU malah takluk dari klub papan tengah, Southampton di Old Trafford.
Inkonsistensi penampilan menjadi penyebab The Red Devils masih di luar peringkat empat besar klasemen sementara Premier League. Beberapa kali Wayne Rooney dan kawan-kawan malah tersandung saat berjumpa tim semenjana.
Baca Juga
- Putus dari Ronaldo, Irina Makin Berani Foto Bugil
- 4 Catatan Bukti MU Membosankan Musim Ini
- Ketika Ibrahimovic Bertarung di Atas Ring Tinju
Prestasi MU musim ini terbilang kurang mengesankan. Van Gaal gagal membawa MU lolos dari babak penyisihan Liga Champions dan tersingkir cukup awal di ajang Piala Liga Inggris. Di klasemen sementara Premier League, MU menempati posisi kelima, terpaut 10 poin dari pemuncak klasemen, Leicester City.
Bukan hanya itu, tak sedikit yang mengatakan permainan MU di atas lapangan membosankan. Pelatih asal Belanda ini dianggap sebagai aktor utama di balik permainan MU yang tak menarik di lapangan.
Cemooh dari fans sendiri tidak bisa dihindari MU. Sejumlah catatan buruk MU bahkan tercipta di era kepelatihan Van Gaal. Dorongan agar manajemen MU segera memecat Van Gaal berhembus kencang sejak Desember 2015.
Setelah kekalahan dari Southampton malah muncul rumor Van Gaal mengajukan surat pengunduran diri sebagai manajer MU. Namun, kabarnya manajemen The Red Devils belum bersedia mengabulkan permintaan mantan arsitek Barcelona tersebut.
Padahal, Van Gaal sudah menunjukkan rasa frustrasinya untuk terus menukangi klub milik keluarga Glazer ini. Hal itu terlihat dari sikap kasarnya terhadap para jurnalis yang memberitakan menurunnya performa MU.
Advertisement
Setelah sempat memanggil jurnalis The Sun dengan sebutan gendut, pelatih berusia 64 tahun ini menampar jurnalis yang bertanya soal isu transfer Ashley Cole ke MU. Meski bukan tamparan serius dan sifatnya bercanda, reaksi Van Gaal itu patut dipertanyakan. Â
Para petinggi MU kabarnya terbelah soal nasib pelatih yang dijuluki The Iron Tulip ini. Sebagian setuju Van Gaal dipecat, namun yang lain memilih menunggu hingga akhir musim. Prestasi MU di Premier League memang tak seburuk Chelsea musim ini, yang sempat terancam masuk zona degradasi.
Namun, selama satu setengah tahun menangani The Red Devils, Van Gaal sudah menghabiskan 250 juta pounds atau setara Rp 5,4 triliun untuk transfer pemain. Jelas sebuah pemborosan, karena belum satu pun gelar yang dipersembahkan Van Gaal untuk MU.
Mengganti Van Gaal dengan pelatih baru memang tak jaminan performa MU langsung menanjak. Namun, Van Gaal sepertinya sudah kehilangan kepercayaan dari fans, meski sebagian besar pemain MU masih mendukung mantan arsitek Bayern Muenchen tersebut.
Seharusnya, bursa transfer musim dingin pada Januari kali ini dimanfaatkan Van Gaal untuk membenahi skuat The Red Devils. Namun, belum ada satu pun pemain yang diboyong MU hingga hari ini, padahal rumor menyebutkan Gareth Bale, Neymar, Marco Reus, atau Thomas Mueller masuk bidikan mereka.
Situasi yang berkembang saat ini tampaknya menyiratkan cepat atau lambat Van Gaal tak lagi menduduki jabatan manajer MU. Tak sedikit yang meyakini pemecatan Van Gaal tinggal menghitung hari.
Terlebih peluang MU untuk mengangkat trofi hanya di ajang Piala FA dan Europa League, sedangkan tiket ke Liga Champions musim depan masih harus diperjuangkan dengan keras. Sebelum terlambat dan target MU semuanya lepas, memecat Van Gaal menjadi pilihan paling masuk akal.