Liputan6.com, Jakarta - Direktur Sirkuit Internasional Sentul Tinton Soeprapto menegaskan, dirinya sama sekali tidak pernah meminta APBN (Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Negara) untuk merenovasi sirkuit Sentul untuk penyelenggaraan MotoGP 2017. Renovasi sirkuit itu, kata Tinton, akan menggunakan dana swasta.
"Sentul tidak pakai dana APBN. Sifatnya sewa. Kita tahu APBN masuk swasta itu tidak mungkin," kata Tinton saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (27/1/2016).
Baca Juga
- Presiden Jokowi Tolak Sentul Gelar MotoGP Indonesia
- 'Messi Kantong Keresek' Punya Saingan, Siapa Lebih Menggoda?
- Disia-siakan di Indonesia, Stefano Lilipaly Bersinar di Belanda
Mengenai hal tersebut, Tinton menambahkan, usulan dana itu muncul dalam rapat-rapat yang dilakukan bersama Kemenpora. Menurut Tinton, kalaupun pemerintah bersedia mengucurkan dana, sistem kerjasama yang akan diberlakukan adalah sistem sewa.
"Saya hanya menawarkan saya punya sirkuit. Mau dipakai ya terserah. Tapi tolong diperbaiki. Kalau ada yang perbaiki sifatnya sewa. Kalau gak bisa, ya kita perbaiki sendiri. Murni swasta," ujar Tinton.
"Bukan saya yang kasih ide. Kalau gak bisa ya sudah. Kita swasta murni," Tinton melanjutkan.
Advertisement
Tak Jadi di Sentul
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyampaikan penyelenggaraan MotoGP 2017 tidak akan dilakukan di Sentul. Mahalnya biaya renovasi sebesar Rp 200 miliar menjadi penyebabnya.
Sebagai pengganti Sentul, Pemerintah berencana membangun sirkuit baru. Rencananya, sirkuit itu akan dibangun di Jawa Barat atau Palembang, Sumatera Selatan.
Menurut Tinton, hal itu terlalu berisiko. "Janganlah coba-coba. Karena ini panggung seksi," kata Tinton.
Terkait kemungkinan bertemu Presiden Jokowi, Tinton mengatakan pihaknya akan mencoba langkah tersebut. "Ya saya mau coba. Biar clear semuanya," ujar ayah dari pembalap Ananda Mikola ini.
Â
Advertisement