Liputan6.com, Liverpool - Manajer Everton, Roberto Martinez tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah timnya kalah 1-3 dari Manchester City di laga kedua semifinal Piala Liga Inggris, Rabu (27/1/2016) atau Kamis dinihari WIB. Dengan kekalahan ini, ambisi Everton ke final pun amblas karena total mereka kalah agregat 3-4.
Namun, ada yang membuat Martinez murka. Dia mengungkapkan kekeliruan wasit soal umpan Raheem Sterling yang berbuah gol kedua City, yang dicetak Kevin de Bruyne, sangat fatal. Martinez menyebut gol itu tidak sah.
Baca Juga
Everton percaya diri melangkah ke markas ManCity, Etihad Stadium setelah di leg pertama menang 2-1. The Toffees, julukan Everton, unggul lebih dulu lewat gol Ross Barkley.
Advertisement
Baca Juga
- Pellegrini Khawatirkan Cedera De Bruyne
- Mengenal Pelatih Anyar Arema Cronus, Milomir Seslija
- Barcelona Bakal Gaji Messi Rp 11 Miliar Per Minggu
Namun Man City berhasil membalikkan keadaan. The Citizens menciptakan tiga gol lewat Fernandinho, de Bruyne, dan Sergio Aguero. City menang 3-1 dan lolos ke final setelah secara agregat menang 4-3.
Gol kedua City yang dicetak de Bruyne kemudian dipermasalahkan Everton. Pasalnya, bola yang diumpan Sterling dianggap telah keluar lapangan lebih dulu. Namun, wasit tetap mengesahkan gol tersebut.
Belakangan dalam rekaman kamera, bola memang telah keluar dari lapangan permainan.
"Ketika bola keluar, Anda tidak mungkin berharap kekeliruan. Anda dapat bayangkan kekecewaan berat yang kami rasakan," ujar Martinez di Daily Mail. "Keputusan itu sangat berdampak buat kami. Itulah mengapa keputusan itu menyakitkan," Martinez melanjutkan.
Ia menambahkan, gol de Bruyne mengubah jalannya pertandingan. Manajer berusia 42 tahun ini menilai, setelah gol itu permainan timnya berubah.
"Gol kedua adalah momen kunci. Momentumnya berubah. Saya pikir semua orang setuju bahwa gol itu mengubah semuanya. Bola jelas keluar," Martinez mengakhiri.