Liputan6.com, Melbourne - Petenis kursi roda asal Inggris, Gordon Reid tertawa lepas sambil memegang trofi Australia Open. Penonton terharu melihat Reid merayakan gelar juara. Maklum, Reid bukan petenis normal, dia merupakan petenis kursi roda.
Keterbatasan fisik yang dialami Reid tidak pernah menjadi kendala untuk mengukir prestasi. Pada 2016 ini, dia menjadi juara bergengsi di nomor tunggal putra kursi roda Grand Slam Australia Open.
Baca Juga
- Turun Gunung, Perasaan Stoner Campur-Aduk
- Jelang Bali Island Cup II, Bali United Jajal PS TNI
- MK Dons vs Chelsea: Menanti Comeback Hazard
Ini menjadi gelar tertinggi Reid sejak menekuni tenis pada 2005. Reid berhasil merebut gelar Grand Slam tenis kursi roda 2016 setelah mengalahkan petenis asal Belgia, Joachim Gerrard dengan 7-6 (9-7) dan 6-4.
Advertisement
Keberhasilan Reid meraih gelar juara Grand Slam ini ikut disaksikan oleh teman semasa kecilnya, Gary Peak. Pada 2005, Peak menemani Reid melewati masa-masa sulitnya di usia 14 tahun.
Kehadiran Gary membuat gelar Reid di Australia Open tahun ini terasa lebih istimewa. "Dia selalu ada di seluruh perjalanan hidup saya," ujar Reid sebagaimana dilansir dari Daily Mail.
Teman Semasa Kecil
Reid divonis menderita Transverse Myelitis alias kelainan di sumsum tulang belakang sehingga dia harus duduk di kursi roda sepanjang hidupnya.Â
"Gary menjadi salah satu hidup perjalanan hidup saya, termasuk yang terjadi hari ini (merebut gelar juara Grand Slam Australia Open)," ujar Reid sebagaimana dilansir dari Daily Mail.
"Hari-hari berikutnya terasa baik-baik saja. Tapi ketika tubuh saya mati rasa dari pinggang ke bawah, Gary orang yang selalu berada di samping saya," ujarnya.
Gordon Reid lahir di Skotlandia, Inggris Raya, 2 Oktober 1991. Dia merupakan atlet tenis kursi roda terbaik yang dimiliki Inggris. Reid kini menududuki peringkat 4 dunia petenis kursi roda dan nomor 1 di Inggris.
Reid mengawali debut di ajang Paralimpik Games 2008 di Beijing, China. Kemudian pada Paralimpik Games 2012 di London, Reid berhasil menyentuh babak perempat final.
Keluarga tidak pernah menyangka Reid harus menghabiskan seluruh hidupnya di atas kursi roda. Dia terlahir normal dan mulai mempelajari tenis di usia 6 tahun.Â
Reid mengisi waktu bermain tenis masa kecil di Helensburg Lawn Tenis bersama saudara perempuan dan laki-lakinya. Hingga pada 2004, Reid divonis mengalami Transverse Myelitis. Pukulan terhebat dalam hidupnya.
Advertisement
Difabel Berprestasi
Tapi kendala tidak membuat Reid menyerah mengejar prestasi. Sebaliknya, petenis kidal ini giat berlatih. Pada April 2005 atau enam pekan setelah keluar dari Rumah Sakit, Reid keluar sebagai juara kejuaraan tenis kursi roda junior di Glasgow.
Karier tenis Reid terus merangkak naik dia menjadi atlet tenis junior pria terbaik pada 2009 dan Atlet tenis pria difabel terbaik pada 2010.Â
"Ketika match point, saya benar-benar tidak percaya," ucap Reid setelah memastikan gelar juara Australia Open 2016.
Terlepas dari gelar juara Australia Open tahun ini, Reid bercita-cita ingin tetap berpartisipasi di olahraga ini. Juara, bagi petenis 25 tahun ini menjadi nomor 2 alias bukan prioritas utama.Â
"Apa yang terjadi di sini sekarang tidak pernah menjadi tujuan utama ketika saya memutuskan terjun di olahraga ini. Saya hanya ingin terlibat di olahraga ini, itu saja."