Liputan6.com, Jakarta Peringkat Indonesia terjun bebas dalam daftar yang dikeluarkan oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), kini Indonesia berada di posisi 180.
Atep menilai wajar rangking dunia merosot karena Indonesia harus absen di kancah internasional. Kapten Maun Bandung ini meminta PSSI dan Kemenpora berdamai sehingga sanksi FIFA dicabut dan Indonesia tampil di kancah internasional.
Baca Juga
"Ya bagaimana mau naik main saja tidak (di level internasional). Miris, karena Indonesia juga salah satu kekuatan di sepak bola Asia Tenggara, sekarang prestasinya anjlok. Seharusnya pemerintah melihat ini, Indonesia juga punya potensi besar di sepak bola," tutur mantan pemain Persija Jakarta ini.
Advertisement
Baca Juga
- Main Imbang, Barcelona Lolos ke Final Copa del Rey
- Ancelotti Baru Mau Tangani Italia di Piala Dunia 2030
- Agum Berharap Presiden Terima Masukan Komite Ad Hoc PSSI
Sebagai pemain Atep mengaku merindukan berkostum merah putih. Itu impian seluruh pemain. Atep terakhir dipanggil ke Timnas Indonesia ketika menjalani seleksi Piala AFF 2010 di bawah asuhan Alfred Riedl. Namun, dia gagal lolos.
Sebenarnya, Atep memiliki kans kembali memperkuat Tim Merah Putih terbuka setelah namanya tercantum dalam 114 daftar panggil mantan pelatih Indonesia, Pieter Hiustra untuk menghadapi Piala Dunia 2018 dan Pra Piala Asia 2019. Sayang, harapan Atep sirna karena PSSI telah lebih dulu dibekukan Kemenpora dan disanksi FIFA pertengahan 2015 lalu.
"Karena impian semua pesepakbola pastinya itu prestasi tertinggi dan prestasi tertinggi buat pemain sepakbola kan di timnas," dia melanjutkan.
Atep sepak bola Indonesia kembali normal. "Mudah-mudahan bisa segera berakhir dan timnas pasti akan bangkit karena saya yakin pasti akan mengejar (ketertinggalan)," tutupnya.