Sukses

[Kolom] Ketika Mourinho Bernostalgia di Giuseppe Meazza

Tidak seperti Mourinho, Ronaldo justru dicemooh Interisti.

Liputan6.com, Milan - Akhirnya pada giornata ke 26 Serie A Liga Italia, Inter Milan mampu membukukan kemenangan kandang 3-1 atas Sampdoria. Presiden Inter Erick Thohir menyaksikan pertandingan langsung di Stadion Giuseppe Meazza.

Di stadion, turut menyaksikan pula mantan pelatih Inter; Jose Mourinho dan eks pemain Inter; Ronaldo. Di tribun, Ronaldo duduk di sebelah Erick Thohir. Sedangkan Mourinho duduk di antara mantan presiden Inter, Massimo Moratti dan Javier Zanetti.

Kehadiran Mourinho di Meazza disambut hangat oleh tifosi Inter. Mereka mengelu-elukan nama Mourinho yang membawa Inter Milan meraih Triplete; Scudetto, Coppa Italia dan Liga Champions di musim 2009/10.

Jose Mourinho mendapat sambutan meriah dari suporter Inter Milan saat menyaksikan laga Inter vs Sampdoria, Sabtu (20/2/2016). (AFP/Giuseppe Cacace)

Selain itu Jose juga menyatakan bahwa dirinya adalah Interista, serta karir-nya di Inter merupakan bagian terindah sepanjang karir melatihnya hingga saat ini. Nostalgia yang mengharukan bagi Jose.

Terpampang spanduk pujian bagi Jose Mourinho bertuliskan; "Per ogni giorno, ogni istante, ogni attimo...per sempre grazie Jose". Artinya, setiap hari, setiap waktu, setiap saat...untuk selamanya..terima kasih José.

Publik sempat mengira, kehadiran Mourinho di San Siro terkait kemungkinan kembalinya The special one untuk melatih Inter. Namun hal itu ditampik oleh Mourinho dan pihak Inter sendiri.

Kehadiran Mourinho murni untuk menyaksikan pertandingan, karena Ia seorang Interista. Dan ada kabar juga bahwa kehadirannya karena memantau Mauro Icardi, yang mana Manchester United yang kabarnya akan dilatih oleh Mourinho menginginkan seorang pemain seperti Icardi.

Berbeda dengan Mourinho, tifosi Inter tidak menyambut hangat Ronaldo, bahkan menghujani Ronaldo dengan cacian; " Le vecchie glorie non cambiano maglia. Quelli si chiamano uomini di m....."; Kejayaan yang sesungguhnya tidak pernah berganti kostum ( squadra ), Mereka ( yang melakukan ) adalah orang - orang tak beradab".

Itu mengacu pada kepindahan Ronaldo ke AC Milan, setelah ketika Ronaldo masih bersama Inter. Padahal, presiden Moratti kala itu dengan baiknya membiayai perawatan cederanya yang panjang dan menggajinya dengan sangat tinggi, bagaikan'air susu dibalas dengan air tuba' bagi para interista sejati.

PR Mancini

Meski mengantongi tiga  poin atas Sampdoria, namun Inter masih belum menunjukkan permainan terbaiknya. Awalnya bahkan I Nerazzuri tampak kesulitan, sebelum akhirnya kebuntuan dipecahkan oleh gol D'ambrosio pada menit ke-23.

Ini merupakan gol pertama D'ambrosio setelah gol terakhir yang dicetaknya satu tahun lalu. Cukup menyenangkan bagi publik melihat akhirnya seorang pemain Italia mencetak gol bagi Inter. Gol kedua dicetak oleh Miranda, yang mana adalah gol pertamanya sejak bermain bagi Inter, gol ketiga oleh Icardi. Sedang dari Sampdoria gol dicetak oleh Quagliarella.

Inter tidak bermain cantik, namun cukup efektif dan efisien dalam memanfaatkan kesempatan - kesempatan yang ada. Di bawah mata Presiden Thohir, Mancini ingin memberikan poin penuh bagi Inter.

  Pemain Inter, Ivan Perisic (kanan) berduel dengan pemain Sampdoria di ajang Serie A. Inter menang 3-1 atas Sampdoria. (AFP/Giuseppe Cacace)

Erick Thohir sendiri menargetkan posisi ketiga bagi Inter, Ia ingin squadra nerazzura berlaga di kompetisi paling bergengsi Eropa; Liga Champion. Dan sang pelatih Inter; Roberto Mancini tahu persis bahwa sang presiden menginginkan Liga Champions.

Pekerjaan rumah yang berat bagi pelatih Roberto Mancini. Sebab, terlihat pada penampilan Inter melawan Sampdoria, masih belum cukup meyakinkan, sehingga tidak akan mudah bagi Inter meraih target lolos Liga Champions.

Ketika posisi pertama dan kedua klasemen sudah jelas, yaitu diperebutkan hanya dua tim paling berkualitas di Liga Italia; Juventus dan Napoli. Posisi ketiga klasemen yang diincar Inter diperebutkan antara Inter, Fiorentina, Roma, dan AC Milan. Ketika ada beberapa tim dengan kualitas yang hampir sama memperebutkan satu tempat ke Liga Champions,  akan terdapat banyak kesulitan.

Namun, perjalanan kompetisi yang masih panjang. Masih menyisakan 12 pertandingan, jika Inter mampu melakukan pembenahan, terutama lini tengah dan mempertajam lini depan; menciptakan harmoni antara Icardi dan Eder, target Liga Champions mungkin masih bisa diraih.

Video Terkini