Liputan6.com, London - Manajer Arsenal, Arsene Wenger meminta tim tidak kebobolan ketika menjamu Barcelona di leg 1 babak 16 besar Liga Champions, Selasa (23/2/2016) atau Rabu dinihari WIB di Emirates Stadium. Arsenal memiliki pengalaman buruk dengan gol tandang.
Tim asal London Utara ini dua kali kemasukan di Emirates Stadium ketika menghadapi Barcelona musim 2009 dan 2011. Ketika itu, The Gunners harus menelan hasil imbang 1-1 dan menang 1-2 di laga kandang. Namun, rapor positif itu tidak cukup mengantarkan Arsenal lolos ke babak berikutnya.Â
Belajar dari pengalaman itu, Wenger meminta tim agar tidak kebobolan ketika menjamu Barcelona.  Wenger pun kini memutar otak mencari cara terbaik untuk menghentikan Barcelona mencetak gol.
Advertisement
Baca Juga
- Hajar Shrewsbury, MU ke Perempat Final Piala FA
- Ramos: Satu Kesalahan Lagi, Selamat Tinggal La Liga
- Juventus Vs Muenchen: Pogba Rindu Duel Lawan Vidal
"Saya lebih fokus tentang persiapan, bagaimana mencegah Barcelona agar tidak mencetak gol. Karena, Anda bisa mengatakan, bahkan tampil di kandang dengan skor 0-0 di laga kandang Liga Champions bukan hasil yang buruk," ujar pelatih asal Prancis ini dilansir dari situs Arsenal.com
Terlepas dari catatan tersebut, The Profesor tetap meminta tim untuk tetap tampil menyerang. Bermain terbuka dan mencetak gol. "Saya tidak ingin bermain dan berpikir untuk bermain imbang 0-0. Saya percaya, sebagai tim besar Anda pantang untuk sekadar bermain bertahan," kata Wenger melanjutkan.
Pelatih 64 tahun ini mengakui, kalau kebobolan di kandang cukup membuat timnya sulit untuk bertahan di kompetisi ini."Beberapa tahun belakangan ini, kebobolan di kandang membuat kami kesulitan. Regulasi modern di Piala Eropa mendorong Anda untuk bertahan dan menyerang di kandang karena pentingnya gol tandang."
Wenger merasa, aturan tersebut membebani timnya di partai tandang setelah kebobolan di kandang."Seringkali saya mengatakan, itu membuat kami tertekan karena bila Anda kebobolan di kandang, ini seperti 'pisau dalam hati' setiap waktu. Bagi tim besar, ini sangat sulit."
"Jadi, tidak memberikan lawan kesempatan untuk mencetak gol rasa bersalahnya sama. Anda harus mencetak gol juga karena jika tertekan seperti kami, mereka akan bermain bertahan meskipun mereka tim ofensif."