Sukses

Saat Anang Hermansyah Bicara Kisruh Sepak Bola Indonesia

Anang Hermansyah hadir dalam pertemuan Komisi X DPR RI dengan Komite Ad Hoc PSSI.

Liputan6.com, Jakarta - Konflik sepak bola Indonesia kembali bergulir hingga ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senayan, Jakarta. Kemarin, Komisi X memanggil Komite Ad Hoc Reformasi Sepak Bola yang dipimpin oleh Agum Gumelar. Pertemuan membahas kisruh yang yang tak kunjung berakhir hingga saat ini.

Konflik ini telah mengakibatkan sepak bola Indonesia mati suri. Belakangan, konflik yang tak kunjung selesai ini dikhawatirkan bakal membuat Asian Games 2018 tanpa cabor sepak bola yang selama ini merupakan nomor andalan pada multi event empat tahunan se Asia tersebut.

 

Baca Juga

  • Bali Island Cup 2016: Arema Unggul Sementara atas Persib Bandung
  • 5 Pemain 'Pengkhianat' Juventus dan Bayern
  • Mimpi Pengagum Ronaldo Jadi Kenyataan Bersama MU

Musisi kondang, Anang Hermansyah, juga hadir dalam rapat dengan Komite Ad Hoc. Namun suami Ashanti itu sempat keluar di tengah-tengah rapat berlangsung. Kepada wartawan, Anang sempat melontarkan pemikirannya terkait masalah yang tengah melanda sepak bola Tanah Air saat ini.

"Problematika sepak bola (di Indonesia) ada yang akut. Tapi yang menarik, panitia Komite Ad Hoc ini ingin mencari solusinya. Mereka tidak terlibat siapa pun," kata Anang kepada wartawan.

Namun mantan suami Krisdayanti tersebut melihat ada celah untuk memperbaiki situasi ini. Apalagi dalam pemaparannya di hadapan Komisi X, Komite Ad Hoc menurutnya sudah mulai melunak. "Kalau dilihat dari pemaparan panitia Komite Ad Hoc ada tensi-tensi yang sudah turun," kata Anang.

Untuk mengakhiri konflik yang berlarut-larut ini, Anang berharap ada pihak yang mengalah. Sebab pandangan-pandangan dalam rapat dengan Komisi X DPR RI juga sudah deadlock (menemui jalan buntu). "Langkah kongkritnya membentuk tim mumpung tensi yang sudah turun," beber Anang.

Tim yang dimaksud Anang bertujuan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), wacana yang selama ini ditolak oleh PSSI. Meski demikian, Anang tetap memandang ini sebagai salah satu langkah terbaik. 

"Lebih bagusnya adalah KLB harus dilakukan dengan cara yang demokratis," katanya.

Ini harus dengan proses yang benar. Harus bikin tim agar adanya KLB. Ini dilakukan agar tidak ada yang berpikiran memihak salah satu. Ini menjadi satu solusi, tapi apakah mau KLB?" beber Anang.

Video Terkini