Liputan6.com, Madrid - Iker Casillas mengaku gembira saat Real Madrid menunjuk Jose Mourinho sebagai pelatih baru pada 2011. "Setiap kali klub mendapat pelatih baru, saya merasa bahagia. Saya bukan kapten pada saat itu, Raul kaptennya," ucap Casillas dalam sebuah wawancara seperti dilaporkan AS, Kamis (25/2/2016).
Baca Juga
- Messi Kantong Kresek Akhirnya Pakai Jersey Asli Messi
- Platini: Saya Tidak akan Bunuh Diri
- Uji Coba Hari Keempat:Rio Haryanto Lahap 43 Lap di Sesi Pagi
"Hubungan itu selalu baik di awal, ia dieliminasi Barcelona dari semifinal Liga Champions. Dia adalah obat penawar. Kami memiliki bonus mulai bersaing dengan pemain-pemain besar di Eropa."
"Tahun pertama ketika ia datang ke sebuah konferensi pers dan membela Madrid, dia baik-baik saja. Seseorang harus mengasumsikan peran itu dan ia menghadapi ketika kita terluka," ucap Casillas.
Advertisement
Casillas mengakui hubungan mulai berubah saat Mourinho membawa masalah dengan rekan setimnya di Timnas Spanyo dari Barcelona. "Ini mulai berubah di musim kedua. Barcelona mulai kuat dan hal terjadi di Supercopa de Espana, dengan Tito Vilanova," ungkap Casillas, saat itu Mourinho mencolok mata Villanova di pinggir lapangan ketika pemain Madrid dan Barcelona terlibat keributan.
"Semua orang bisa percaya apa yang mereka inginkan. Saya milik klub, tetapi saya juga miliki tim nasional. Ada saat-saat ketika ada banyak gesekan antara Madrid dan Barca."
"Ini adalah tahun yang sulit, tapi hubungan terus berjalan baik. Kami berbicara ketika kita memiliki masalah," tambah Casillas lagi.
"Semuanya berubah ketika tim tidak melakukan dengan baik di 2012-13. Mungkin tidak baik saya duduk dan berbicara dengan seseorang dari Barcelona untuk meredakan ketegangan. Saya berbicara dengan Xavi Hernandez dan Carles Puyol. Tidak ada kata-kata pengampunan," papar kiper yang bermain untuk FC Porto itu.
"Saya katakan kami akan membebani sepak bola Spanyol dan itu perlu diperhalus."
Â