Liputan6.com, Jakarta - Sekretatris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, angkat bicara seputar polemik pencabutan SK pembekuan PSSI usai pertemuan di Istana Negara, Rabu (24/2/2016). Menurut politisi PDI Perjuangan tersebut, hasilnya sebenarnya sudah jelas dan tidak perlu dipertanyakan lagi.
"Jadi yang pertama, siapapun pembantu presiden tentunya taat untuk patuh terhadap instruksi prsiden. Itu sudah hal yang tidak perlu dipertanyakan kembali," kata Pramono, Jumat (26/2/2016).
Â
Baca Juga
- Pemerintah Berniat Cabut Pembekuan PSSI, Tim Ad Hoc Lapor FIFA
- Presiden Jokowi Minta Menpora Revisi Kajian Pengaktifan PSSI
- Cara Unik Tim MotoGP Saat Luncurkan Motor Baru
Pramono menjelaskan bahwa, Menpora yang bertanggung jawab dalam urusan PSSI diminta Presiden RI, Joko Widodo, mempelajari, mengkaji, lalu menyampaikan dan memberi masukan agar apapun keputusan yang diambil, komprehensif dan bisa dipertanggungjawabkan.
Advertisement
Menurut Pramono, ada permintaan agar hasil kajian itu segera diumumkan. Pasalnya, FIFA yang menjadi induk organisasi PSSI tengah melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB), Jumat (26/2/2016). Namun Pramono menegaskan bahwa proses kajian tersebut tetap berada di tangan Menpora.
"Secara sederhana begini saja, kita lihat sampai dengan besok (Sabtu, 27/2/2016) apakah kemudian Menpora mengeluarkan surat itu atau tidak. Kalaupun Menpora mengeluarkan surat itu, artinya kajiannya sudah lengkap dan memang sudah waktunya. Kalau Menpora tidak mengeluarkan besok, artinya Menpora (Imam Nahrawi) pasti juga menjalankan arahan Presiden," kata Pramono.Â
Presiden Jokowi memanggil Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar, bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, Rabu (24/2/2016) untuk membahas kondisi sepak bola nasional. Dalam pertemuan ini, hadir juga Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), Jusuf Kalla.
Pramono juga mengatakan bahwa tidak ada pertemuan lanjutan antara Menpora dan Presiden Jokowi. "Namun yang jelas Menpora pasti sudah berkomunikasi dengan Presiden, karena memang batas waktunya sampai besok (Sabtu)," kata pria kelahiran Kediri, 11 Juni 1963 tersebut.
Presiden Jokowi memanggil Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, Rabu (24/2/2016) untuk membahas kondisi sepak bola nasional. Dalam pertemuan ini, hadir juga Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), Jusuf Kalla.
Banyak pihak berharap pertemuan ini menjadi solusi bagi kisruh yang melanda sepak bola Indonesia belakangan ini. Namun yang muncul justru dua versi arahan Presiden Jokowi. Agum menganggap bahwa Presiden sudah setuju mencabut SK pembekuan PSSI dan berniat melaporkannya kepada FIFA. Sedangkan Menpora menilai kalau langkah tersebut masih membutuhkan kajian lebih lanjut.Â