Sukses

5 Legenda Real Madrid yang Pernah Membela Atletico

Banyak bintang Real Madrid mengawali kariernya di akademi Atletico.

Liputan6.com, Madrid - Selain Barcelona, Atletico Madrid adalah musuh bebuyutan Real Madrid. Perseteruan keduanya bahkan tak kalah sengit, karena berkaitan dengan gengsi kawasan, Kota Madrid.

Rivalitas keduanya memang terasa makin akut, lima musim belakangan, setelah Diego Simeone pelatih Atletico. Namun, sesungguhnya, permusuhan mereka sudah diawali sejak tahun 1920-an saat La Liga pertama kali digelar.

Baca Juga

  • Gianni Infantino, Presiden FIFA yang Baru
  • ISL Berubah Nama Jadi ISC
  • Pertamina Mentok Bantu Rio Haryanto 5 Juta Euro

Hingga kini, sudah ratusan laga di antara keduanya, dengan tajuk Derby Madrid tergelar. Namun, tetap saja pertemuan dua klub terbaik Kota Madrid ini ditunggu orang.

Cukup banyak pemain yang pernah membela keduanya, Atletico dan Real Madrid. Di antaranya, ada beberapa nama terkenal, yang belakangan bahkan mencuat sebagai legenda.

Siapa saja mereka? Berikut ini lima legenda Real Madrid yang pernah membela Atletico.

2 dari 6 halaman

Juanito

1. Juanito
Juanito atau mendapatkan karier terbaiknya di Real Madrid pada 1977-1987. Di bawah kepemimpinan presiden Santiago Bernabeu, dia mengantar Madrid lima kali jadi juara La Liga dan dua kali juara Piala UEFA.

Sebagai penyerang, dia sangat ditakuti lawan. Salah satu gelar pribadi Juanito adalah saat bergelar pencetak gol terbanyak La Liga 1983/84. Ketika itu, dia bersama Jorge da Silva (Real Valladolid) mencetak 17 gol.

Tak heran, nama Juanito pun begitu melekat di hati Madridista. Hingga kini, bahkan nama Juanito masih sering dielu-elukan suporter Madrid.

Padahal, Juanito banyak menimba ilmu sepak bola di Atletico saat bergabung di akademi klub rival Madrid itu pada 1972-1974. Hanya memang, di Atletico, Juanito tak pernah mendapat tempat di skuat senior. Sebelum bergabung dengan Madrid, dia sempat membela Burgos.

3 dari 6 halaman

Raul Gonzalez

2. Raul Gonzalez
Penggemar Real Madrid mana yang tidak mengenal Raul Gonzalez. Sebelum bergabung dengan Schalke, Al Saad, dan pensiun di New York Cosmos pada 2015, dia adalah "anak emas" Real Madrid.

Berseragam Real Madrid pada periode 1994-2010, telah tak kurang dari 15 trofi dilabuhkan Raul untuk Los Blancos. Yang paling bergengsi tentu saja lima gelar La Liga dan tiga gelar Liga Champions

Menariknya, sebelum bergabung dengan Madrid, Raul adalah "anak emas" Atletico. Dia bergabung dengan Atletico pada usia belasan, 1990-1992 dan masuk dalam akademi Atletico.

Raul lalu bergabung dengan akademi sepak bola Madrid saat presiden Atletico saat itu, Jesus Gil menutup akademi mereka untuk penghematan. Tak lama bermain di akademi Madrid, Raul lalu dipromosikan ke tim utama.

4 dari 6 halaman

Bernd Schuster

3. Bernd Schuster
Meski hanya dua musim membela Real Madrid, nama Bernd Schuster cukup dikenal publik Santiago Bernabeu. Pasalnya, dalam dua musim tersebut, Schuster sukses mengantarkan Real Madrid jadi juara La Liga.

Di luar itu, dia juga membawa Real Madrid memenangkan Piala Raja 1988/89 dan Piala Super Spanyol 1989. Gaya permainannya sebagai gelandang serang pun banyak menginspirasi pemain-pemain sesudah eranya.

Schuster juga pernah melatih Real Madrid pada periode 2007-2008. Dia periode ini, Real Madrid sukses memenangkan La Liga 2007/08 dan Piala Super Spanyol 2008.

Namun, sebelum kembali ke Bernabeu sebagai pelatih, Schuster pernah membuat Madridista berang. Pasalnya, dia hengkang dari Madrid ke Atletico pada 1990-1993. Namun, di Atletico, dia hanya mampu mengantarkan klub tersebut menjuarai Piala Raja 1990/91 dan 1991/92.

5 dari 6 halaman

Hugo Sanchez

2. Hugo Sanchez
Hugo Sanchez menoreh sukses besar saat bergabung dengan Real Madrid pada periode 1998-1992. Selama tujuh musim berseragam Madrid begitu banyak gelar dia menangkan. Yang paling bergengsi tentu saja lima gelar La Liga dan Piala UEFA 1985/86.

Sebagai penyerang, Sanchez juga berhasil mencatatkan namanya dengan tinta emas.Selama membela Madrid, lima kali dia tercatat sebagai pencetak gol terbanyak La Liga alias el pichichi.

Namanya pun jadi idola publik Santiago Bernabeu, markas Real Madrid. Salah satu trade mark Sanchez adalah melakukan salto saat berselebrasi usai mencetak gol ke gawang lawan.

Namun, yang menarik, ternyata bukan di Real Madrid pertama kali namanya dikenal di Eropa. Sebab, sebelum membela Madrid, dia sempat empat musim memperkuat Atletico Madrid. Salah satu prestasinya, Sanchez mengantarkan Atletico memenangkan Piala Raja 1985.

6 dari 6 halaman

Santiago Bernabeu

1. Santiago Bernabeu
Santiago Bernabeu adalah segalanya bagi Real Madrid. Dia pernah jadi pemain, direktur, asisten pelatih, hingga pelatih utama sebelum diangkat jadi presiden Real Madrid pada tahun 1943 hingga 1978.

Sebagai pemain, selama 16 musim, dia tampil 80 kali untuk Real Madrid dan mencetak 79 gol. Total, Bernabeu sukses mengantar Madrid memenangkan 9 kejuaraan regional dan satu Piala Spanyol.

Namun, nama Bernabeu memang melegenda saat jadi presiden. Di bawah kepemimpinan Bernabeu, Real Madrid tidak hanya berjaya di Spanyol, melainkan juga Eropa bahkan dunia.

Saat Bernabeu jadi presiden, Real Madrid sukses memenangkan enam gelar Liga Champions, lima di antaranya berturut-turut. Tak heran, namanya kemudian diabadikan sebagai nama stadion kandang Real Madrid.

Namun, siapa yang menyangka, Bernabeu ternyata pernah menyeberang ke Atletico Madrid pada musim 1920/21. Namun, semusim membela Atletico, Bernabeu tak pernah bermain di laga resmi.