Liputan6.com, Madrid - Real Madrid dipermalukan Atletico Madrid di depan pendukungnya sendiri. Dalam laga bertajuk derby Madrid di Santiago Bernabeu, Sabtu (27/2/2016), Los Blancos kalah tipis 0-1.
Kekalahan itu membuat Madrid tertinggal sembilan angka dari Barcelona yang memuncaki klasemen sementara. Hasil ini juga membuat harapan Madrid meraih gelar Liga Spanyol untuk kali pertama sejak 2012 sepertinya sudah berakhir musim ini.
"Tahun depan mungkin ada perubahan, pemain, dan pelatih," kata pelatih El Real Zinedine Zidane.
Â
Baca Juga
Baca Juga
- Van Gaal Ungkap Alasan Tendang Van Persie dan Di Maria
- Legenda Belanda Kritik Gaya Hidup Depay
- 7 Fakta Menarik Jelang Duel Barcelona Vs Sevilla
Prestasi mengecewakan ini sontak mengundang pembicaraan berbagai pihak. Kesan saling menyalahkan pun mulai muncul ke permukaan.
Advertisement
Bahkan, bintang Madrid Cristiano Ronaldo sempat meradang setelah kekalahan dari Atletico. Bahkan, ia sampai mengkritik rekan setimnya.
Namun, untuk meletakkan semua kesalahan pada manajer, tampaknya tidak membuat perbedaan apakah itu Rafa Benitez atau Zidane. Hasilnya tetap sama, dan begitu juga cara tim bermain.
Seperti dilansir Marca, dalam sejumlah pertandingan, termasuk saat melawan Atletico, beberapa pemain yang sebelumnya sempat digadang-gadang akan bersinar di Bernabeu justru performanya terus menurun.
Selamat Tinggal
James RodrÃguez, misalnya. Pemain asal Kolombia ini seharusnya sudah tidak memiliki tempat di starting XI. Ia mudah kehilangan bola, gagal mengalahkan pemain, dan seperti tidak bermain untuk tim.
Danilo bahkan lebih buruk. Dia juga berada di daftar terburuk pembelian pemain Madrid. Sementara, Sergio Ramos mungkin masih salah satu bek tengah terbaik di Eropa, tapi kini sudah tidak lagi.
Di tengah pemain biasa-biasa saja ini, hanya Keylor Navas, Dani Carvajal, Raphaël Varane dan Luka Modric, yang masih bisa diandalkan Madrid.
Madrid, yang dibangun untuk memenangkan kejuaraan, sekarang sudah mengucapkan selamat tinggal kepada gelar liga. Sekarang semua harapan disematkan pada Liga Champions.
Masalah paling krusial dan pantas dibahas adalah rencana untuk masa depan. Apakah tetap percaya kepada Zidane meski dia tidak memenangi gelar apapun? Atau mulai lagi melambaikan buku cek untuk mendatangkan pemain baru yang lebih hebat? Bahkan bisa juga menunjuk presiden baru? Banyak pertanyaan, tapi sangat sedikit jawaban.
Advertisement