Liputan6.com, Manchester - Penyakit Arsenal kumat lagi. The Gunners gagal memanfaatkan kesempatan untuk mengejar pimpinan klasemen, Leicester City. Alhasil, bayang-bayang kegagalan juara dalam 12 tahun terakhir kembali menghantui skuat Meriam London.
Arsenal takluk 2-3 dari Manchester United pada lanjutan pertandingan Liga Primer Inggris di Old Trafford, Minggu (28/2/2016). Akibat kekalahan itu, Arsenal kini tertinggal lima poin dari Leicester di singgasana.
Dua gol dari striker debutan MU, Marcus Rashford dan Ander Herrera tak mampu diimbangi Arsenal.The Gunners hanya bisa membalas dua kali lewat Danny Welbeck dan Mesut Oezil.
Baca Juga
- MU Vs Arsenal: Marcus Rashford Jadi Bintang Lapangan
- Dua Kali Insiden, Rio Haryanto Masih Dibela Bos ManorÂ
- Mourinho: Saya Akan Latih Timnas Singapura
Meski kecewa, Manajer Arsenal Arsene Wenger mencoba optimistis dengan kans Arsenal timnya juara. Tapi, dia juga mengakui Gudang Peluru kehilangan tiga poin penting di fase krusial.
"Kami harus mempunyai level yang lebih baik dan harus bangkit di pertandingan hari Rabu (lawan Swansea City), serta tak meratapi diri," kata Wenger di situs resmi Arsenal.
"Soal nasib kami, kita akan mengetahuinya di akhir musim. Juara masih mungkin. Kami akan memberi respons dengan cepat dan kuat," Wenger menambahkan.
Dikudeta Leicester
Meski Wenger masih optimistis, namun banyak yang menilai peluang The Gunners sudah tamat. Salah satunya adalah legenda Liverpool Graeme Souness.
"Saya khawatir Arsenal terus berbicara bahwa mereka tim yang tangguh secara mental dan memiliki kepercayaan diri. Tapi di Old Trafford mereka begitu lemah, begitu hambar," kata Souness seperti dilansir Mirror.
"Mereka masih harus tandang ke Tottenham dan Barcelona. Pada 16 Maret, mereka mungkin sudah tersingkir dari semua kompetisi," Souness menambahkan.
Musim ini Arsenal sebenarnya relatif tak punya saingan berat. Chelsea dan Liverpool hancur-hancuran. Sementara MU dan Manchester City kurang konsisten.
Keadaan ini bak rezeki bagi Arsenal. Akan tetapi, penyakit lama kembali kambuh. The Gunners tak stabil hingga akhirnya posisi mereka dikudeta Leicester.
Advertisement