Sukses

Praveen / Debby Bertemu Ganda Tiongkok di 8 Besar All England

Praveen/Debby memastikan langkah ke perempat final setelah menundukkan ganda Jepang, Kenta Kazuno/Ayane Kurihara.

Liputan6.com, Birmingham - Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto melaju ke babak perempat final All England 2016 usai menekuk ganda Jepang,  Kenta Kazuno/Ayane Kurihara. Ganda campuran Merah Putih menang tiga set langsung 13-21, 21-14 dan 21-18.

Bertanding di Birmingham, Kamis (10/3/2016) ini, ganda campuran Indonesia ini hanya berbekal rekaman pertandingan. Ya, ini menjadi pertemuan pertama kedua Praveen/Debby dengan ganda Jepang tersebut.

 

Baca Juga

  • PBFC Susul Madura United ke Final Piala Gubernur Kaltim
  • 5 Gelandang Incaran Real Madrid Musim Depan
  • David Luiz: Kerja Keras PSG Terbayarkan

Praveen mengungkapkan, butuh waktu untuk mengenali gaya permainan Kazuno/Kurihara. "Bekalnya hanya nonton videonya aja. Kami juga belum terlalu paham permainan mereka di lapangan. Awal-awal kaya hanya gebukin bola aja. Tapi kemudian kami cari solusi untuk menang lawan mereka," jelas Praveen dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Menurut Debby, sebenarnya tidak ada yang istimewa dari ganda Jepang tersebut. Hanya saja, dia dan Praveen kerap melakukan kesalahan sendiri. "Jadi konsentrasi kami terpecah-pecah. Seharusnya kami bisa lebih sabar."

2 dari 2 halaman

Rapor Kontra Tim Tiongkok

Lawan berat kini menanti Praveen/Debby bakal menghadapi salah satu ganda Tiongkok antara Liu Cheng/Bao Yixin dan Lu Kai/Huang Yaqiong yang bakal bertemu beberap saat lagi. 

Dengan Liu/Bao, rekor pertemuan Praveen/Debby sama kuat dengan 2-2. Praveen/Debby diuntungkan dengan catatan kemenangan di dua pertemuan terakhir, ketika bersua di Chinese Taipei Open 2015 dan BWF World Super Series Finals 2015.

Sedangkan, Lu/Huang, Praveen/Debby  memimpin rekor pertemuan dengan 2-1. Laga terakhir mereka terjadi di French Open 2015, Praveen/Debby menang 21-18 dan 21-19.

Terkait lawan dari Tiongkok yang dihadapi, Praveen memilih tenang. Karena melihat  rekor pertemuan, kedua ganda campuran ini memiliki catatan berimbang. "Kami sudah pernah ketemu. Pernah menang, pernah kalah. Kami tinggal mempersiapkan diri, nonton video pertandingan kami. Sama banyak-banyak komunikasi aja di lapangan," kata Praveen.

Kecepatan dan tenaga pemain dari Negeri Tirai Bambu sangat diwaspadai Praveen/Debby. "Tidak ada yang perlu ditakutkan secara khusus dari mereka. Cuma memang pemain Tiongkok punya speed dan power yang kencang,” ungkap Praveen."Mereka juga punya pola yang rapi dan konsisten,” kata Debby menambahkan.

Selain Praveen/Debby, Indonesia masih punya satu wakil ganda campuran lagi di perempat final. Hal ini dipastikan dari 'perang saudara' antara Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja.