Sukses

10 Laga Terakhir Akan Tentukan Gelar Scudetto Juventus

Jika kembali juara musim ini, Juventus akan merayakan scudetto kelima mereka secara berturut-turut.

Liputan6.com, Turin - Juventus memasuki masa krusial musim ini. Dalam sepuluh laga terakhir, gelar  Serie A 2015/16 akan ditentukan, apakah jadi milik mereka, atau Napoli.  Begitulah diungkap pelatih Massimiliano Allegri.

Maka itu, kata Allegri, kini, tak ada waktu bagi mereka untuk berleha-leha.  Sebaliknya, mantan pelatih AC Milan itu meminta pasukarannya agar terus  konsentrasi menjelang pertandingan demi pertandingan.

Baca Juga

  • Juventus Vs Sassuolo: Pantang Simpan Tenaga
  • Rossi Gabung Manor, Manajer Rio Haryanto Angkat Bicara
  • Tiga Legenda MU Terpaku Lihat Kemenangan Liverpool di Anfield

"Kami berpacu dengan waktu. Kami seperti dalam posisi menuruni bukit,  dan itu bagian yang paling sulit," kata Allegri. "Kami harus berhati-hati".

Wajar, memang jika Allegri waswas. Pasalnya, ada tren menurunkan diperlihatkan pasukan Allegri. Rekor kemenangan beruntun di 16 laga, tak lagi tersisa. Sebaliknya, di dua laga terakhir, Juventus justru tumbang di tangan Inter Milan dan Atalanta 0-3 dan 0-2.
Juventus mengincar scudetto kelima mereka secara berturut-turut, musim ini. (REUTERS/Giorgio Perottino)
Hal ini tentu saja tak terlepas dari tipisnya selisih poin mereka dengan rival  utama Napoli. Saat ini, berada di puncak klasemen dengan nilai 64, Juventus  hanya berselisih tiga poin dari mantan klub Diego Maradona itu.

Artinya, sekali saja terpeleset, Juventus berpotensi "menyerahkan" gelar  scudetto kepada Napoli. Apalagi, sang rival, yang dilatih Maurizio Sarri juga  tengah bagus-bagusnya. Terakhir, mereka mengalahkan Chievo Verona 3-1.

Napoli juga punya senjata andalan pada diri Gonzalo Higuain. Penyerang asal  Argentina itu telah mencetak 26 gol dan bertenger di puncak daftar pencetak  gol terbanyak sementara. Jumlah gol Higuain mengungguli torehan pencetak gol  terbanyak Juventus, Paulo Dybala, 13 gol.

Pemain Juventus, Sami Khedira (kiri) berduel dengan penyerang Napoli, Marek Hamsik. Napoli adalah pesaing utama Juventus, musim ini. (AFP/Marco Bertorello)
"Sepuluh pertandingan terakhir kami tidak ada yang mudah. Kami mengawalinya  dengan dua laga lawan Sassuolo (Jumat) dan Torino (pekan depan)," ujar  Allegri. "Mimpi kami memenangkan gelar scudetto kelima secara berturut-rutut  dipertaruhkan di sini."
 
Bagi Paul Pogba dan kawan-kawan, jika kembali jadi juara musim ini, itu memang akan jadi  scudetto kelima mereka dalam lima musim terakhir. Sementara bagi Allegri, itu  akan scudetto keduanya secara berturut-turut. Sebelumnya Juventus dilatih  Antonio Conte.

Sukses Musim Lalu

Musim lalu, Allegri memang bisa dibilang menoreh sukses besar bersama  Juventus. Dia mengantarkan klub tersebut memenangkan gelar double: Serie A dan  Piala Italia, pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir.

Musim lalu, Juventus juga sukses melangkah hingga partai puncak di ajang Liga  Champions, sebelum ditekuk Barcelona. Itu juga pertama kalinya sejak tahun  2003.
Massimiliano Allegri musim lalu sukses mengantar gelar double, Serie A dan Piala Italia, bagi Juventus.  (AFP/Olivier Morin)
Musim ini, Juventus juga kembali berpeluang prestasi di Liga Champions, karena  langkah mereka telah sampai di 16 besar. Mereka harus saling sikut dengan  Bayern Muenchen untuk menentukan tiket ke perempat final.

"Tentu saja kami ingin berprestasi bagus di Liga Champions. Tapi, kami tidak menjadikannya sebagai obsesi," ujar Allegri. "Saat ini,  yang jadi target kami adalah memenangkan Serie A dan Piala Italia. Itu pun tak akan mudah karena Napoli saat ini sangat kuat."

Juventus masih berpeluang berprestasi bagus di ajang Liga Champions. Saat ini mereka telah sampai di fase 16 besar.
Juventus sendiri, terakhir kali memenangkan Serie A lima musim berturut-turut pada 1930/31, 1931/32, 1932/33, 1933/34, dan 1934/35. Ketika itu, Juventus dilatih Carlo Cancano di empat gelar awal, dan Carlo Bigatto.