Liputan6.com, Jakarta- Juventus tersingkir dengan tragis di Liga Champions 2015/2016. I Bianconeri angkat kaki setelah kalah 2-4 dari Bayern Muenchen lewat perpanjangan waktu di leg kedua, Kamis (17/3/2016) dini hari WIB.
Dalam laga di Allianz Arena itu, Juve sempat unggul 2-0 terlebih dulu di babak pertama. Juve harus mengubur mimpi ke perempat final etelah Bayern mampu mencetak gol dalam kurun 18 menit guna memaksakan perpanjangan waktu.
Di babak tambahan, keberuntungan memihak Bayern. FC Hollywood berhasil melesakkan dua gol guna menyusul Barcelona, Atletico Madrid, Manchester City, Real Madrid, VfL Wolfsburg, Paris Saint Germain dan Benfica ke perempat final.
Baca Juga
- Faktor Utama Leicester City Bakal Juara
- 4 WAGs Terseksi MotoGP 2016
- Jadi Tersangka Dana Hibah, La Nyalla Ogah Mundur
Juventus berkunjung ke Allianz Arena dalam kondisi sulit. Mereka harus meraih kemenangan karena di leg pertama cuma bermain imbang 2-2. Celakanya Juve malah kehilangan tiga pemain pilarnya, Paulo Dybala, Claudio Marchisio dan Giorgio Chiellini akibat cedera. Mario Mandzukic juga tidak 100 persen fit.
Situasi ini membuat pelatih Juve Massimiliano Allegri memutar otak dan membuat kejutan dengan menurunkan formasi 4-5-1 dengan Alvaro Morata sebagai penyerang tunggal.
Taktik Allegri ini awalnya berjalan dengan baik. Formasi baru ini membuat binggung Bayern. Dengan menempatkan masing-masing dua pemain untuk menjaga sektor sayap, Juve bisa meredam kecepatan penggawa FC Hollywood.
Juventus kemudian juga bisa menghukum Bayern lewat serangan balik. Di menit kelima Juve unggul lewat Paul Pogba yang memanfaatkan kesalahan koordinasi di lini belakang Muenchen. Bahkan di menit 28, Juan Cuadrado bisa menggandakan skor.
Leluasanya Cuadrado di babak pertama membuat arsitek Bayern Pep Guardiola melakukan perubahan di babak kedua. Juan Bernat dimasukkan untuk meredam Cuadrado. Bernat menggantikan Mehdi Benatia. David Alaba digeser jadi bek tengah untuk mengimbangi kecepatan Morata.
Tak seperti di leg pertama Allegri justru malah membuat kesalahan fatal dalam melakukan perubahan di tengah pertandingan. Bek kiri Patrice Evra digeser jadi bek tengah. Evra ditempatkan di tengah-tengah Leonardo Bonucci dan Andrea Barzagli.
Digesernya Evra kemudian menjadi titik lemah Juve di sisa pertandingan. Pertama, sektor kiri Juve menjadi keropos karena tinggal tersisa Alex Sandro. Kedua, Evra yang memiliki tinhhi 175 cm kesulitan berduel dengan Robert Lewandowski dan Thomas Muller yang memiliki tubuh tinggi besar.
Melihat perubahan yang dilakukan Allegri, Guardiola langsung merespon dengan memasukkan winger lincah Kingsley Coman. Pemuda Prancis ini dimasukkan bukan untuk menggantikan Franck Ribery atau Douglas Costa yang tampil biasa saja di babak pertama. Dengan cerdik Pep malah menarik Xabi Alonso.
Coman ditempatkan beroperasi di sayap kanan. Dengan hadirnya Coman di lapangan, salah satu diantara Douglas atau Ribery bergantian mendapat peran free role. Sayap kiri Juventus yang jadi sasaran serangan Bayern.
Kombinasi Coman dan Costa didukung Philipp Lahm membuat kelimpungan Alex Sandro. Pemain asal Brasil ini harus berjuang seorang diri di sayap kiri setelah Evra ditarik jadi bek tengah. Paul Pogba pun tak bisa memberikan bantuan kepada Sandro karena fokus menjaga Arturo Vidal di tengah.
Allegri kemudian melakukan kesalahan fatal lagi. Mantan pelatih Cagliari ini menarik keluar Morata dan menggantinya dengan Mario Mandzukic. Dalam kondisi bertahan total dan mengandalkan serangan balik, kehadiran pemain seperti Mandzukic tidak terlalu dibutuhkan.
Mandzukic yang berbadan besar dan tak punya kecepatan menjadi kartu mati bagi Juventus. Terlebih pemain Kroasia ini tidak terlalu bugar. Entah mengapa Allegri ngotot memainkan Mandzukic meski masih ada Simone Zaza yang memiliki kecepatan lebih baik. Pemain Bayern pun dapat leluasa menekan Juve tanpa perlu mengkhawatirkan pertahanan karena Morata yang sering mengancam lewat kecepatannya sudah ditarik keluar.
Hasilnya langsung terlihat. Semenit setelah Mandzukic masuk, Bayern bisa menyamakan skor pada menit 73 melalui sundulan Lewandowski. Gol ini tercipta berkat kerjasama Douglas dan Coman di sayap kanan. Kombinasi Coman dan Douglas membinggungkan Sandro.
Bencana menimpa Juve di menit pertama injury time. Berawal dari blunder Evra, Bayern bisa menyamakan skor berkat sundulan Thomas Muller. Gol ini lagi-lagi tercipta berkat umpan silang Coman dari sayap kanan.
Guardiola kembali menunjukkan kejeniusannya. Dia memasukkan Thiago Alcantara di menit 101 untuk menggantikan Ribery yang mulai kehabisan tenaga. Thiago kemudian mampu mencetak gol ketiga Bayern di babak perpanjangan. Gol ini tercipta juga berkat kesalahan Evra dalam menghalau bola. Bayern mengakhiri perlawanan Juve berkat gol indah Coman, yang statusnya merupakan pinjaman dari Juve.
Sukses Bayern melewati adangan Juventus menunjukkan kehebatan Pep dalam melakukan perubahan di tengah pertandingan. Tiga pemain pengganti Bayern semuanya memberi kontribusi untuk mengubah jalannya pertandingan. Sedangkan Allegri justru melakukan blunder fatal saat melakukan pergantian pemain. Selain Mandzukic, dua pemain yang dimasukkan Allegri yakni Stefano Sturaro dan Roberto Pereyra juga tampil mengecewakan.