Liputan6.com, Melbourne - Kualifikasi F1 sistem knock out (KO) dikabarkan bakal diganti lagi setelah dipakai pada kualifikasi GP Australia, Sabtu (19/3/2016). Kualifikasi F1 sistem anyar ini memang mendapatkan banyak penolakan dari pembalap.
Baca Juga
- Rivalitas Panjang Barcelona Vs Atletico Madrid Berlanjut Lagi
- Ini Penampakan Surat Sanksi dari FIA untuk Rio Haryanto
- Sahabat Rio Kecewa Rio Haryanto-Grosjean Bersenggolan
Sistem anyar ini dirasakan aneh karena pembalap tak bisa memaksimalkan waktu dengan adanya pembatasan waktu di setiap sesi kualifikasi. Seperti dilansir crash, wacana untuk kembali ke format kualifikasi lama muncul setelah adanya pertemuan mendadak FIA dengan bos tim F1 pada Minggu (20/3/2016) pagi.
Bos-bos tim F1 dikabarkan mendesak agar FIA mengubah kembali sistem kualifikasi F1 ke format lama. Meski FIA sebenarnya berniat untuk mengubah format anyar dengan memasukkan hal baru tapi ditolak. Sistem kualifikasi lama bakal kembali dipakai di GP Bahrain pada April nanti.
Ini tentu menjadi kabar bagus bagi Rio Haryanto. Pembalap Manor Racing asal Indonesia ini sebelumnya mengungkapkan kekecewaannya karena tak bisa maksimal di kualifikasi gara-gara sistem KO.
"Setelah sistem kualifikasi sebelumnya yang memiliki 20 menit untuk mendapatkan hasil terbaik dari mobil dan pembalap, rasanya cukup aneh karena memiliki waktu kualifikasi yang singkat," kata Rio seperti dilansir akun Facebook tim Manor Racing.
Seperti apa kualifikasi lama?
Lalu seperti apa kualifikasi sistem lama? Pada sistem lama, kualifikasi tetap dibagi dalam tiga tahap yaitu kualifikasi 1 (Q1), Q2 dan Q3.
Bedanya di Q1, pembalap bisa mencari waktu terbaik selama 18 menit sebelum akhirnya pembalap dengan waktu lap terlambat tersingkir. Ada enam pembalap tersingkir di kualifikasi 1.
Begitu juga dengan kualifikasi 2. Pembalap diberi waktu 15 menit untuk mendapatkan waktu lap terbaik, sebelum akhirnya 6 pembalap tersisih.
Sedangkan pada kualifikasi 3 tersisa 10 pembalap yang akan memperebutkan pole positions. Pembalap diberi waktu 12 menit dan yang tercepat rebut pole positions. "Kami sekarang kembali ke sesuatu yang kami tahu. Tapi jangan sampai ini berubah lagi," kata bos Mercedes, Toto Wolff seperti dikutip Autosport.
Advertisement