Liputan6.com, Manchester - Marcus Rashford keluar sebagai pahlawan Manchester United di laga derby. Ia menentukan kemenangan 1-0 Setan Merah atas Manchester City pada lanjutan pertandingan Liga Inggris di Etihad Stadium, Minggu (20/3/2016).
Rashford mencatatkan namanya di papan skor di menit 16. Melalui skema serangan balik, Juan Mata mengirim umpan kepada Rashford.
Dengan gesit, ia mengelabuhi Martin Demichelis dan menusuk ke kotak penalti. Ia kemudian melepaskan tendangan akurat yang tak mampu dihentikan Joe Hart.
Baca Juga
- GP Australia: Rio Haryanto Out, Manor Minta Maaf
- Siapa Romain Grosjean, Pembalap yang Ditabrak Rio Haryanto?
- Tabrak Grosjean, Rio Haryanto Jadi Sorotan Dunia
Opta mencatat bahwa Rashford menjadi pencetak gol termuda di derby Manchester. Usianya saat ini adalah 18 tahun 141 hari.
Acungan jempol pantas diberikan kepada Rashford di laga itu. Bukan hanya mencetak gol, Rashford juga kerap merepotkan pertahanan tuan rumah lewat aksi individunya. Maka tak heran, Manajer Louis van Gaal memberinya kepercayaan bermain 90 menit.
"Rashford adalah striker asli dan itulah mengapa saya membiarkan dia bermain di posisi itu. Dia bisa mencetak gol," kata Van Gaal kepada Sky Sports.
"Dia juga poin serangan kami dan dia rajin berlari membuka ruang. Saya sangat menyukainya. Tapi dia baru 18 tahun, jadi kami harus menunggu dan melihat bagaimana konsistensinya," ucap Van Gaal.
Berkah dari Cedera Rooney
Nama Rashford meroket sejak akhir Februari lalu. Ia melesakkan dua gol yang membantu Setan Merah menang 5-1 atas Mitdjylland di Liga Europa.
Saat Wayne Rooney cedera, Van Gaal tak punya pilihan lain kecuali memainkan Rashford. Rashford pun sukses membayar kepercayaan Van Gaal. Total ia sudah melesakkan lima gol dalam delapan pertandingan di semua kompetisi.
Rashford lahir 30 Oktober 1997 di Manchester. Sebelum menimba ilmu di akademi MU, Rashford berlatih sepak bola bersama klub Fletcher Moss Junior Club. Klub itu jugalah yang memproduksi pemain seperti Wes Brown, Danny Welbeck, dan Tyler Blackett.
Meski belum populer seperti Anthony Martial, Rashford bukanlah pemain sembarangan. Tanyakan saja pada Nicky Butt. "Dia adalah salah satu dari sekian pemain yang membuat Anda heran: mengapa dia tak bermain di level atas," ujar Butt di ESPN.
Butt punya alasan untuk berkata demikian. Pasalnya, Butt yang melatih Rashford di tim muda MU. Di bawah asuhan Butt, Rashford tampil gemilang antara lain di panggung UEFA Youth League. Di turnamen itu, Rashford ditunjuk Butt menjadi kapten.
Berkat kiprah gemilang di tim akademi, Rashford diberikan kesempatan naik ke tim utama, November lalu. Rashford tampil sebagai pemain pengganti di dua pertandingan masing-masing melawan Watford dan Leicester City.
Namun, persaingan di posisi striker memang ketat. Rashford harus bersaing dengan nama-nama seperti Rooney dan Martial. Alhasil, dia pun lebih banyak duduk di bangku cadangan.
"Tidak mudah bermain di laga debut di tingkat Eropa. Itu level yang lebih tinggi dan ada tekanan bahwa kami harus menang. Dia menunjukkan level yang fantastis," kata Van Gaal di Daily Mail.
Memang, keberhasilan ini tak lantas menggaransi tempat Rashford di tim utama. Namun dengan masih cederanya Rooney dan belum stabilnya Martial, Rashford kini menjelma menjadi senjata baru MU di lini depan.
Advertisement