Liputan6.com, Bandung - Mitra Kukar mengincar tiga poin pertama mereka saat menghadapi Sriwijaya FC dalam laga lanjutan fase grup A Torabika Bhayangkara Cup 2016, di Stadion Jalak Harupat, Bandung, pukul 17.40 WIB sore. Datang sebagai juara Piala Jenderal Sudirman, Mitra Kukar butuh poin kemenangan pertama mereka di laga ini.
Baca Juga
- Demi Rossi, Yamaha Rela Depak Lorenzo?
- Torabika Bhayangkara Cup: Bek Persib Enggan Ungkap Kelemahan Jupe
- Alonso Ingat Ibunya Saat Tabrakan Maut di GP Australia
Sriwijaya saat ini masih menjadi pemuncak klasemen grup dengan dua kali kemenangan. Sedangkan Naga Mekes masih bertengger di posisi ketiga karena baru mengoleksi satu poin.
Dalam bentrokan dua tim ini, berbagai fakta menarik tercipta. Mulai dari sejarah klub, profil pelatih, hingga tren negatif tim-tim besar Indonesia. Berikut rangkumannya seperti dilansir dari berbagai sumber:
Advertisement
1. Mitra Kukar langsung mengganti pelatih mereka, Jafri Sastra, usai menjuarai turnamen Piala Jenderal Sudirman. Kini Subangkit yang notabene pernah melatih Sriwijaya bakal memimpin anak-anak asuhannya di Torabika Bhayangkara Cup 2016.
2. Sriwijaya belum pernah menjuarai turnamen apapun sejak lolos ke final Piala Presiden 2015. Setelah Piala Presiden, mereka mengikuti Piala Jenderal Sudirman dan Piala Gubernur Kaltim.
3. Pelatih Sriwijaya, Benny Dollo menjadi arsitek tim tertua bila dibandingkan dengan empat pelatih lain di Grup A. Memasuki usianya yang ke-65, dia merupakan senior dari Subangkit (Mitra Kukar, 56 tahun), Iwan Setiawan (PBFC, 48 tahun), dan Dejan Antonic (Persib, 47 tahun), dan Judan Ali (PS TNI, 42 tahun).
4. Selain memuncaki klasemen grup A dengan 6 poin, Sriwijaya FC juga sejauh ini menjadi klub yang paling produktif. Usai kalahkan PBFC 3-1, Laskar Wong Kito juga kalahkan PS TNI 2-1. Ini artinya, Sriwijaya FC produktif dengan mencetak 5 gol dan kebobolan hanya 2 gol.
Â