Sukses

Penyakit Misterius Adang Stoner Kembali Balapan MotoGP?

Casey Stoner mulai merasakan keanehan dalam tubuhnya pada balapan di Katalunya tahun 2009.

Liputan6.com, Jakarta - Tak bisa dipungkiri kalau Casey Stoner adalah seorang fenomena di ajang balap MotoGP. Salah satu pesaing terberat Valentino Rossi itu sudah dua kali menjadi juara dunia MotoGP.

Namun, kariernya di dunia balap motor paling bergengsi itu terlalu singkat. Stoner secara mengejutkan memutuskan pensiun dari MotoGP pada 2012, saat usianya masih 27 tahun.

Baca Juga

  • Cerita Rossi Patah Tulang Bahu Gara-gara Balap Motocross
  • Gabung MotoGP, KTM Kontrak Pembalap Andalan Yamaha
  • Rio Haryanto Jadi Pembalap F1 Paling Populer di GP Australia

Stoner disebut-sebut memutuskan pensiun karena sebuah penyakit misterius. Namun, pria yang kini berusia 30 tahun itu sudah mulai merasakan keanehan pada tubuhnya sejak 2009.

Pada 14 Juni 2009, MotoGP berlangsung di Catalunya, Barcelona, Spanyol. Stoner yang mengendarai Ducati berhasil finis di posisi ketiga, dia kalah dari dua Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.

Ketika memarkir motornya usai balapan, wajah Stoner pucat, dia tak mengeluarkan sepatah kata kepada rekan-rekannya di Ducati. Pria asal Italia itu menundukkan kepalanya, tak ada yang tahu apa yang dialami oleh Stoner.

Casey Stoner menderita intoleransi laktosa.

Di ruang tunggu saat mau naik ke podium, Stoner hanya duduk dengan tatapan kosong. Tim teknis Ducati menanyakan apa yang terjadi padanya, Stoner tak menjawab.

"Lebih baik bagi saya menarik diri dan menyelesaikan masalah. Kami lalu mencari apa yang salah pada tubuh saya," kata Stoner.

Setelah tim medis membawanya ke rumah sakit terdekat, Stoner dinyatakan terkena intoleransi laktosa. Penyakit ini diakibatkan karena enzim yang diperlukan untuk mencerna laktosa tidak diproduksi dalam masa dewasa. Intoleransi laktosa juga bisa membuat Stoner kehilangan energi secara mendadak.

Penyakit tersebut membuat Stoner sempat tidak ikut balapan dalam tiga seri pada 2009. Dia berusaha menyembuhkan penyakitnya itu, tapi tak berhasil. Stoner pun memilih untuk mengakhiri kariernya tiga tahun setelah divonis terkena intoleransi laktosa.

"Jujur saja pada tahun 2009 saya bisa membuka mata dengan lebar. Sampai saat ini semua orang masih berpikir kalau itu merupakan penyakit misterius. Faktanya tak ada seorang pun yang memahami kalau saya terjangkit intoleransi laktosa," kata Stoner.

2 dari 2 halaman

Kecelakaan Parah

Pada Juli 2015, Stoner sempat mengikuti kejuaraan balap Suzuka 8 Hours bersama Tim Musashi RT Harc-Pro di Sirkuit Suzuka Jepang. Dia ingin membuktikan penyakitnya itu sudah sembuh atau belum.

Namun sayang, dia mengalami kecelakaan parah di balapan tersebut. Saat Stoner memimpin balapan di lap ke-31, atau baru 70 menit balapan berlangsung, motor yang ditungganginya tidak bisa dikendalikan saat sedang menikung di hair pin. Kecelakaan itu membuat kaki dan tangannya patah.

Casey Stoner saat kecelakaan di Suzuka. (Foto: Twitter)

"Orang-orang tidak mengerti penyakit tersebut. Pada dasarnya itu telah merampas energi yang saya punya dan membuat saya berhenti menyerap nutrisi. Kenyataannya tak ada seorang pun yang mendengarkan saya," ucap mantan pembalap Ducati tersebut.

Pada MotoGP 2016, Stoner sangat diharapkan bisa turun gunung, banyak yang kangen melihat aksinya bersaing dengan Valentino Rossi. Peluang itu sebenarnya ada setelah pembalap Ducati Danilo Petrucci mengalami cedera.

Tapi sayang, Stoner yang menjadi pembalap penguji Ducati musim ini menolak untuk kembali ke MotoGP. Dia sadar kalau penyakitnya tersebut bisa datang kapan saja.

"Tidak ada kebenaran mengenai kembalinya saya ke MotoGP. Jujur, tujuan utama saya adalah mendapatkan beberapa tes dan meningkatkan kecepatan motor untuk para pembalap Ducati. Saya berharap bisa menolong mereka untuk lebih kompetitif," kata Stoner dikutip dari Crash.

Casey Stoner hanya menjadi pembalap penguji Ducati musim ini. (Crash)

Video Terkini