Sukses

Osvaldo Haay, Remaja Papua yang Mengerti Bahasa Jawa

Ibu Osvaldo, Buanitawati berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur, sedangkan sang Ayah, Edison Haay dari Papua.

Liputan6.com, Gianyar - Memiliki darah Papua-Jawa membuat Osvaldo Haay menjadi segelintir pemain Persipura Jayapura yang besar dengan dua budaya. Ibu Osvaldo, Buanitawati berasal dari Banyuwangi Jawa Timur, sedangkan sang Ayah, Edison Haay dari Papua.

Meski lahir di Papua, Osvaldo ternyata mengerti sedikit bahasa Jawa. Menurut pengakuan Osvaldo, dia sudah pernah berkunjung ke tanah leluhur di Banyuwangi.

"Saya sudah pernah mudik ke Banyuwangi. Di sana saya mengerti bahasa Jawa tapi susah untuk menjawabnya," ungkap Osvaldo malu-malu, ketika ditemui Liputan6.com di Bali.

 

Baca Juga

  • Xavi Prediksi Barcelona Hancur Bila...
  • Lazio Bikin Manchester United Patah Hati
  • Sunarto Pimpin Arema ke Semifinal

Osvaldo menjadi salah satu pemain remaja yang dibawa Persipura ke perhelatan Torabika Bhayangkara Cup 2016. Menurut pemain 17 tahun ini, keluarga dari pihak Ibu akan datang ke Stadion Gelora Dipta, Gianyar untuk menyaksikan penampilannya. Namun karena jarang bertemu, Osvaldo tidak mengenal familinya tersebut.

"Mama bilang, mereka nonton di Stadion. Sayang, saya belum terlalu kenal," sambung Mahasiswa Universitas Cendrawasih jurusan Ekonomi ini.

Piala Bhayangkara menjadi ajang pencarian jati diri sekaligus adaptasi pemain baru. Ya, di gelaran Torabika Bhayangkara, Persipura ditinggal pemain pilarnya seperti Boaz Solossa, Imanuel Wanggai, Gerald Pangkali, Robertino Pugliara, Bio Pauline dan kiper Yoo Jae-hoon.

Bagi Osvaldo, turnamen Piala Bhayangkara menjadi ajang pembuktian, apakah dirinya pantas menghuni skuat inti Persipura. “Saya terus mengevaluasi diri. Dari pertandingan sebelumnya, saya sadar kurang melakukan tembakan jarak jauh dan mendukung ke depan.”

Osvaldo menjadi bagian dari  Tim Mutiara Hitam setelah direkomendasikan pelatih Persipura U-21, Claudio Barcelos de Jesus. Dia belum sempat bermain di laga resmi lantaran  ISL U-21 2015 vakum.

Pelatih Oswaldo Lessa menyatakan, Osvaldo masih butuh proses menuju pemain yang profesional. Ada salah satu sikap si pemain yang membuat Lessa tidak setuju.“Ketika dia melakukan kesalahan, dia melihat ke bench dan memberi aba-aba seperti meminta maaf. Seharusnya, itu tidak perlu dilakukan,” ucap sang pelatih.

Di bawah komando Lessa, sang pelatih memberikan kebabasan kepada pemain untuk menggali potensi diri. “Saya bebaskan dia bermain di dua posisi.Tapi dari pengamatan saya, dia bisa tampil efektif di belakang striker. Fungsinya, untuk memecah konsentrasi bek lawan karena dia bisa berpindah ke sisi kiri.”