Liputan6.com, Jakarta - Bali United menjelma menjadi tim kesayangan rakyat Pulau Bali saat ini. Hadir sejak dua tahun lalu sebagai peleburan klub Kalimantan Timur, Persisam dengan Putra Samarinda, mereka terus berbenah dari segala sisi.
Baca Juga
- Pelatih Arema Sindir Gaya Main Persija
- Ducati Bicara Kemungkinan Rekrut Marquez dan Lorenzo
- [KOLOM] Makin Tua Makin Perkasa
Salah satunya dari aspek ekonomi. Tim ini mencoba mendekati suporter lewat kehadiran toko resmi yang menjual aneka pernak-pernak Bali United. Mulai dari jersey original, hingga peralatan makan bertema klub.
Toko ini terletak di bawah tribun selatan Stadion I Wayan Dipta dan beroperasi mulai pukul 10.00 hingga 16.00 WITA. Ini sesuai dengan konsep awal Bali United yang meniru konsep bisnis klub Inggris, Manchester United (MU) yang begitu menggurita di seluruh dunia.
Advertisement
Tak hanya di MU saja, hampir seluruh klub di Eropa dan belahan dunia lain serius kembangkan bisnis dengan menjual merchandise yang berkaitan dengan klub. Ini menjadi pemasukan yang cukup signifikan untuk bantu biayai tim.
"Setiap hari kami buka, kecuali hari Senin. Tapi kalau hari Senin ada pertandingan, kami tutup setelah pertandingan selesai," tutur Katherin, salah satu kasir yang bekerja di Bali United Store kepada Liputan6.com, jelang laga Persipura Jayapura vs Bali United.
Tentu kehadiran toko tersebut memuaskan para pemburu kostum tim, meski di sekitaran komplek stadion, banyak yang menjajakan dagangan serupa.
"Ada kepuasan tersendiri ketika memiliki jersey apalagi jersey itu original. Walaupun kadang harus merogoh kocek yang dalam," kata Manan salah satu pembeli.
"Untuk para kolektor sendiri, jersey adalah salah satu barang yang harus dimiliki apa lagi jersey tim favorit," tuturnya.
Hanya beberapa tim saja di Indonesia yang sudah mengedepankan bisnis dalam membangun tim. Ini sudah berlaku di klub seperti Persib Bandung dan Arema Cronus. Kini, jejak itu mulai dirintis Bali United, tim asal Pulau Dewata yang ingin goes International.