Liputan6.com, Milan - Maraknya aksi terorisme di Eropa belakangan ini, membuat tingkat keamanan EURO 2016 yang akan diselenggarakan di Prancis, patut dipertanyakan. Tentu hal ini dimonitor oleh pihak penyelenggara, dengan dilakukannya peningkatan level keamananan.
Namun dengan adanya begitu banyak konsentrasi masa pada setiap pertandingannya, kondisi dipastikan semakin rawan. Sebab, akan banyak sekalifans datang dari segala penjuru Eropa, bahkan juga dari berbagai negara Asia. Secara logika, hal tersebut akan menciptakan peluang lebih dan celah bagi para teroris untuk melancarkan aksi-nya.
Baca Juga
- Naksir Kiper Remaja Milan? Sediakan Rp 568 Miliar
- Kaka: Fans Madrid Harus Lebih Menghargai Ronaldo
- Depak Bali United, Persib ke Final Torabika Bhayangkara Cup
Dalam kurun waktu setahun belakangan, setidaknya telah tiga kali terjadi serangan teroris, dua di antaranya di Prancis. Pada 7 Januari 2015 di kantor tabloid Charlie Hebdo dan 13 November 2015 di berbagai titik di kota Paris. Terdekat, teroris menyerang Brussels di Belgia, pada 22 Maret lalu.
Teroris tampaknya memang menyerang kepada hal-hal terkait kepentingan politik. Terutama government policy mengenai wilayah konflik di Timur Tengah, seperti Suriah, dan lain-lain.
UEFA Maksimalkan Level Keamanan
Kemungkinan terjadinya aksi terorisme pada EURO 2016 merupakan ancaman yang nyata. Hal itu juga dibenarkan oleh Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve. Ia menyebut ada tingkat ancaman yang tinggi akan serangan terorisme pada pagelaran akbar EURO 2016.
Giancarlo Abete, Wakil Presiden UEFA menyatakan risiko pertandingan-pertandingan akan dilangsungkan tanpa kehadiran para tifosi ada, namun yang pasti Piala Eropa akan tetap diselenggarakan. Ia juga menyatakan, kekhawatiran terhadap event tersebut ia rasakan lebih sebagai bagian dari masyarakat, tidak hanya dirasakan sebagai seorang direktur olahraga.
Selanjutnya
Ada 24 tim nasional akan berpartisipasi pada EURO 2016, mulai tanggal 10 Juni nanti, termasuk tim-tim besar seperti Italia, Spanyol, Jerman, Prancis, Inggris, dan lainnya. Berkaitan dengan pagelaran akbar tersebut, pihak federasi sepak bola Eropa; UEFA menyatakan terkait serangan teroris di Brussels, UEFA akan meningkatkan level keamanan dan melakukan yang terbaik, bekerjasama dengan semua pihak terkait, demi menjamin keamanan semua pihak pada EURO 2016.
Sepak Bola Simbol Kehidupan
Di Eropa, sepak bola merupakan salah satu simbol kehidupan, bagian dari kehidupan sehari - hari sebagian besar warganya. Sehingga jika dipilih sebagai salah satu sasaran terorisme bukan tanpa sebab, melainkan karena sepak bola merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Eropa. Bahkan di beberapa negara seperti Italia dan Spanyol, sepak bola bagai agama.
Pemerintah Prancis sendiri juga menyatakan akan menjamin keamanan seluruh tim nasional, para tifosi dan semua pihak pada ajang EURO 2016 yang akan dilangsungkan di negara tersebut. Namun demikian, tidak dapat ditampik bahwa dengan konsentrasi masa yang amat tinggi di berbagai titik, kemungkinan terjadinya serangan teroris juga cukup besar, konsentrasi masa bisa menjadi sasaran empuk target terorisme.
Semoga pagelaran EURO 2016 akan berlangsung aman dan terkendali. Sehingga seluruh pecinta sepak bola baik di Eropa ataupun penjuru dunia lainnya dapat menikmati keindahan permainan para bintang Eropa bersama tim nasional mereka.
Advertisement