Liputan6.com, London - Sedianya, Kenny Sansom berhasrat menyaksikan aksi mantan klubnya, Arsenal, saat berhadapan dengan Watford, di ajang Liga Inggris, Sabtu (2/4/2016). Sansom, yang pernah membawa Arsenal juara Piala Liga 19987, mengaku sudah lama memendam rindu menyaksikan The Gunners berlaga.
Sayang, sore itu, langkah Sansom, 57 tahun, tak pernah sampai ke Stadion Emirates, tempat laga berlangsung. Karena alkohol, Sansom tak sanggup lagi melanjutkan perjalanannya.
Baca Juga
- 5 Fakta Menarik Kekalahan Persib atas Arema: Kutukan Kostum Putih
- Tabrak Rekan Sendiri, Iannone Menyesal
- Terbang ke London, Conte Bakal Tangani Chelsea 3 Musim?
Karena alkohol, dia akhirnya kolaps di sebuah lorong gelap sekitar Bromley, saat menuju Sainsbury. Padahal, dari Sainsbury, Sansom hanya butuh 13 menit lagi dengan biaya 2 pound (sekitar Rp 37 ribu) untuk menuju Emirates menggunakan subway.
Alhasil, saat Arsenal merayakan sukses membungkam Watford 4-0, Sansom justru terduduk tak berdaya di pinggir jalan, mabuk. Di sekitarnya terdapat dua tas berisi pakaian dan sebuah botol wine murahan yang dibelinya di toko pinggiran jalan.
Tragis memang, kisah hidup Sansom. Sosoknya yang pada 1980-an dikenal sebagai bek kiri hebat bersama Inggris dan Arsenal itu, kini tak ubahnya seorang gelandangan.
"Sungguh menyedihkan melihat Kenny Sansom berakhir seperti ini," ujar seorang pejalan kaki yang kebetulan melihat Sansom tergeletak mabuk. "Dia sangat berantakan. Saya nyaris tak percaya itu Kenny Sansom."
Tak Punya Apa-apa
Yang lebih menyedihkan lagi, kata pejalan kaki tadi, Sansom, yang membela Arsenal pada 1980-1988, menyebut dia tak punya apa-apa lagi, sekarang. "Sansom mengatakan semua barangnya ada di dalam dua tas yang dia bawa itu. Dia bahkan tak tahu lagi, harus tidur di mana."
Alkohol memang telah membuat hidup Sansom, yang pernah meluncurkan otobiografi "To Cap It All....My Story" hancur-lebur. Sansom sendiri pernah menyebut, bahwa dirinya telah kalah bertarung melawan alkohol dalam tiga dekade terakhir. "Sekarang, saya takut terhadap pikiran saya sendiri. Saya butuh pertolongan," ujar Sansom, lirih.
Karena alkohol pula, Sansom, yang juga pernah membela Everton, Crystal Palace, Newcastle United, dan Queens Park Rangers, kehilangan segalanya. Harta kekayaan senilai 5 juta pound habis. Termasuk rumah mewahnya yang bernilai 1 juta pound. Semuanya ludes karena alkohol.
Tidak hanya itu, dalam keadaan kekurangan uang, Sansom sampai harus menjual sebagian besar dari 86 caps (topi) Inggrisnya demi kecanduannya terhadap alkohol. "Saya tidak sanggup hidup tanpa alkohol," ujar Sansom.
Dulu, Sansom bisa menghabiskan tak kurang dari sembilan botol wine per harinya. Alkohol juga membuatnya lupa diri, termasuk menyia-nyiakan sang istri, Elaine, yang telah begitu setia menemaninya, dalam kondisi susah, sekalipun.
Pada tahun 2008, Sansom begitu saja meninggalkan Elaine, yang telah dinikahinya selama 29 tahun. Sansom pindah ke pelukan seorang wanita penghibur, Denise Mullins. Namun, saat benar-benar jatuh, giliran Sansom yang ditinggal kekasih barunya itu.
Advertisement
Mirip Gascoigne
Kisah menyedihkan Sansom ini terjadi hanya beberapa hari setelah kejadian nyaris serupa menimpa legenda Inggris lainnya, Paul Gascoigne. Gazza, panggilan Gascoigne, ditemukan dalam kondisi wajah penuh luka karena mabuk, di tempat tinggalnya.
Menariknya, beberapa waktu lalu, lewat akun Twitter-nya, Sansom sempat memberi dorongan moral untuk Gascoigne. "Banyak orang menderita karena alkohol. Tapi hanya satu Paul Gascoigne. Dia harus diingat karena sepak bola, bukan karena alkohol....," demikian tweet Sansom, yang dia posting 26 Maret lalu.
Â
There's lots of alcoholism sufferers. Only one Paul Gascoigne. He should be remembered for his football, not drink. Hang in there ledge.
— Kenny Sansom (@KennySansom03) March 26, 2016