Sukses

Real Madrid Menyelamatkan MU Usai Tragedi Muenchen

Persahabatan antara Real Madrid dan Manchester United sudah terjalin begitu lama.

Liputan6.com, Jakarta - Tragedi Muenchen 1958 masuk dalam catatan kelam sejarah Manchester United (MU). Itu adalah sebuah peristiwa yang sulit terlupakan dan telah merenggut pemain-pemain terbaik mereka di bawah asuhan Sir Matt Busby ketika itu.

Usai tragedi tersebut, MU memasuki masa-masa sulit karena kehilangan sebagian besar pemain andalan yang dikenal dengan "Busby Babes". Bahkan, banyak yang memprediksi MU bakal sulit bangkit. Namun ternyata, usai kejadian itu, datanglah Real Madrid yang menjadi dewa penolong, hingga akhirnya MU mampu melalui masa-masa sulit mereka.

Tragedi Muenchen terjadi ketika rombongan skuat MU sedang melakukan perjalanan pulang usai melawat ke markas Red Star Belgrade pada 8 besar Piala Champions 1957/58.

Kala itu maskapai British European Airways yang ditumpangi rombongan skuat MU harus berhenti di Muenchen untuk mengisi bahan bakar. Pesawatnya memang tak mampu melakukan perjalanan nonstop Beograd-Manchester.

Baca Juga

  • Fakta Dortmund Vs Liverpool: Perjalanan 750 Km The Reds
  • Madrid Digasak Wolfsburg, Bale Protes Tak Dapat Penalti
  • Trofeo Persija Pemantik Memori Manis PSM di SUGBK

Setelah mengisi bahan bakar, sang pilot, Kapten Jams Thain dan Kenneth Rayment, kopilot, mencoba untuk lepas landas hingga dua kali. Namun, upaya untuk lepas landas gagal karena gangguan pada mesin.

Ketika mencoba untuk yang ketiga kalinya, pesawat tak mampu dikendalikan akibat turun salju hingga menabrak pagar dan melewati landasan dalam kecepatan tinggi. Pesawat pun hancur karena menabrak beberapa bangunan dan pohon.

Di dalam pesawat itu terdapat delapan pemain dan tiga staf MU. Tujuh dari delapan pemain dan tiga staf langsung meninggal dunia di tempat. Duncan Edwards, pemain MU, sempat selamat dari insiden itu. Namun, ia meninggal 15 hari kemudian. Pelatih Matt Busby dan bintang Bobby Charlton termasuk dua yang selamat.

2 dari 3 halaman

Pinjamkan Di Stefano

Seusai insiden itu, The Red Devils tak hanya kehilangan hampir separuh dari timnya. Mereka juga masuk dalam masa kelam dari segi prestasi dan finansial. Nah, dalam momen itu Madrid mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan kepada MU. Seperti diberitakan Independent, berbagai cara dilakukan klub raksasa Spanyol itu untuk membantu MU. Bisa dibilang persahabatan mereka dimulai sejak itu.

Kehilangan banyak pemain, tim muda MU pun akhirnya kalah dari AC Milan di semifinal, tiga bulan setelah insiden. Namun, El Real mampu membalaskan dendam Setan Merah dengan menaklukkan Milan 3-2 di final.

Madrid pun mendedikasikan kemenangan itu kepada MU. Bahkan, mereka menawarkan trofi juara Piala Champions kepada MU meski akhirnya ditolak. Tak hanya itu, Madrid juga sempat menawarkan untuk meminjamkan bintang mereka, Alfredo di Stefano, kepada MU untuk musim 1958/59.

Sayang, lagi-lagi bantuan Madrid tak bisa diterima MU. Kali ini karena langkah FA yang memblokir perpindahan itu dengan alasan khawatir menghambat potensi pemain Inggris. Alhasil, Madrid pun mencari jalan lain untuk membantu MU.

Mereka pun membuat sebuah bendera yang bertuliskan nama-nama korban meninggal Tragedi Muenchen. Diberi nama Champions of Honour, bendera-bendera itu dijual di Spanyol. Dana yang terkumpul dialokasikan untuk MU.

Tak hanya itu, Madrid juga menawarkan pengobatan gratis korban yang terluka untuk memulihkan diri dengan fasilitas mewah milik mereka. Juga digulirkannya pertandingan persahabatan untuk penggalangan dana yang melibatkan kedua tim.

Untuk pertandingan itu, Madrid harus membayar 12.000 pounds. Berbeda dengan pihak MU yang dibebaskan untuk membayarnya dengan apa pun.

3 dari 3 halaman

Galang Dana untuk MU

"Setelah pertandingan itu, MU tak bisa bermimpi main di Eropa. Target mereka adalah bertahan di Divisi 1 (sekarang Liga Inggris)," kata John Ludgen dalam buku berjudul A Tale of Two cities: Manchester and Madrid 1957-1968.

"Jadi, ide Busby adalah menjaga ide Eropa itu agar selalu hidup bagi para suporter dan pemain. Itu memberikan para pemain atmosfer laga Eropa, setidaknya dari Ferenc Puskas dan Di Stefano. madrid harus berhadapan dengan lawan-lawan seperti itu jika ingin kembali ke Eropa," lanjutnya.

Pada Oktober 1959, Madrid memenangi laga persahabatan pertama dengan skor 6-1 di Old Trafford. Madrid juga memenangi laga berikutnya dengan skor 6-5. Malam itu, Madrid juga mengadakan penggalangan dana untuk keluarga korban.

Pada Oktober 1960, pertandingan persahabatan kembali dilakukan. Los Blancos kembali tampil sebagai pemenang dengan skor 3-2. Namun, terlihat jelas The Red Devils mulai mampu mengimbangi permainan MU.

Pada laga berikutnya, Desember 1961, MU akhirnya mampu menaklukkan Madrid 3-1 di Old Trafford. Bahkan, mereka juga menang 2-0 di Santiago Bernabeu. Di musim 1962/63, MU pun sukses memenangi Piala FA. Itu trofi pertama MU setelah Tragedi Muenchen.

Kebangkitan MU berlanjut, gelar Liga Inggris 1964/65 dan 1966/67 pun direngkuh. Puncaknya, MU mampu mengamankan gelar Piala Champions 1967/68 setelah menaklukkan Benfica 4-1 di final.

Tentu saja, kebangkitan MU tak lepas dari jalinan persahabatan dengan Madrid. Bahkan, bisa dibilang Madrid adalah dewa penolong MU saat itu.

Video Terkini