Liputan6.com, Jakarta - Nestapa dari Jerman. Perumpaan itu pantas ditujukan skuat Real Madrid di leg 1 babak perempat final Liga Champions, Kamis dinihari WIB. Juara Liga Champions 10 kali itu harus mengakui keunggulan wakil Jerman, Vfl Wolsburg di kandangnya, Volkswagen Arena dengan skor 0-2.
Ini menjadi kekalahan pertama Real Madrid di Liga Champions musim ini. Sejauh ini, tim ibukota Spanyol itu tampil menjanjikan di panggung elite Eropa. Betapa tidak, Madrid belum tersentuh kekalahan. Los Galacticos cuma sekali gagal mendapatkan poin penuh ketika bersua Paris Saint Germain di babak penyisihan grup.Â
Kiper Madrid, Keylor Navas harus menelan kekalahan pertama di ajang Liga Champions setelah 738 menit.
Advertisement
Baca Juga
- Liga Champions: Madrid Gali Kuburannya Sendiri
- Bocah Imut Ini Menjelma Jadi Monster Buas di Ring UFC
- Klub Timor Leste Kembalikan Boaz Solossa dan Wanggai ke Persipura
Kekalahan dengan dua gol ini cukup memalukan, pasalnya Madrid terakhir kali kalah 0-2 pada April 2014 lalu, juga dari tangan wakil Jerman lainnya, Borussia Dortmund di babak perempat final. Hasil ini cukup memberatkan Madrid. Sebab, tim asuhan Zinedine Zidane ini harus mengejar defisit tiga gol di leg kedua.
Kemenangan di El Clasico akhir pekan lalu, membuat Madrid harus membayar mahal. Bagi Zizou kekalahan tersebut tidak lepas dari faktor energi pemain yang telah terkuras untuk mengalahkan Barcelona. Sejumlah pemain yang tampil melawan Barcelona seperti Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale. Praktis, mereka hanya mendapatkan istirahat 3 hari setelah El Clasico.
"Kekalahan ini mungkin karena masalah fisik," kata pelatih berpaspor Prancis tersebut."Apa yang kami lakukan belakangan ini benar-benar gila, dan saya tidak akan gila gara-gara kekalahan ini," ujar Zidane, tim bakal bangkit di Santiago Bernabeu.
Rapor Gemilang Wolfsburg
Berbanding terbalik dengan kubu lawan, Wolfsburg yang bersuka cita menyambut kemenangan ini. Ya, wakil Jerman ini menandai debut di 8 besar dengan hasil menjanjikan, memetik kemenangan atas Los Galacticos.
Pencapaian terbaik Wolfsburg di Liga Champions terjadi di musim 2009/10 ketika mencapai babak penyisihan grup. Namun, mereka terlempar di fase grup setelah mengakhiri posisi di peringkat tiga. Wolfsburg terlempar ke Europa League. Tim berjuluk Die Wolfe ini baru tampil di Liga Champions tahun ini.Â
Performa Wolfsburg musim ini cukup mentereng. Tim yang diarsiteki Dieter Hecking ini memetik lima kemenangan beruntun di ajang Liga Champions. Ini menjadi catatan terbaik Wolfsburg selama tampil di kompetisi antarklub Eropa ini. Pelatih Wolfsburg, Dieter Hecking menyatakan, tim pantas mendapatkan pujian besar. "Kami berjuang, bekerja keras dan mendapatkan keberuntungan. Kami layak atas kemenangan ini," sambung Hecking sebagaimana dilansir dari BBC Sport.
Hacking meminta tim tampil berani di Santiago Bernabeu di leg 2 pada Rabu, (13/4/2016) mendatang."Sekarang, kami harus tampil berani di Madrid untuk mencapai apa yang tidak seseorang pun pikirkan, kami mampu melakukan sesuatu dan itu adalah menembus semifinal."
Advertisement
Menghitung Peluang Madrid
Kans Madrid untuk tampil di partai semifinal pasca kekalahan ini terbilang cukup sulit, berkaca dari faktor sejarah yang menaungi klub. Mereka delapan kali beruntun tersingkir di fase knock-out Liga Champions jika kalah di leg pertama.
Madrid juga tidak pernah mampu bangkit dari defisit dua gol di leg pertama sejak 29 tahun lalu. Terakhir kali mereka melakukannya kala mendepak Red Star Belgrade di tahun 1987. Madrid kalah 2-4 di leg pertama dan kemudian menang 2-0 di laga kedua.
 Tentu, catatan ini menjadi keuntungan sendiri bagi Wolfsburg. Bila berhasil menyingkirkan Madrid, Wolfsburg berpeluang menambah rekor buruk Madrid; tersingkir bila kalah di leg pertama. "Mungkin kemarin wajah Anda tidak percaya apa yang saya katakan. Tapi Anda lihat, semuanya bisa terjadi dalam sepak bola. Kami memeliki kesempatan untuk menyingkirkan Madrid. Kami sekarang, menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya."