Liputan6.com, Manchester - Seorang asisten rumah tangga yang dipekerjakan bek Liverpool, Kolo Toure telah mengklaim ke media bahwa dia diperlakukan seperti budak. Alice Sawyer mengaku bekerja hingga 16 jam sehari di rumah Toure di Cheshire.Â
Baca Juga
- Komentar WAGs Cantik Bikin Duel Milan Vs Juventus Makin Panas
- Trofeo Persija 2016: Macan Kemayoran Juara
- Sudah Pensiun, Penghasilan Beckham Masih Setara Messi
Wanita 30 tahun itu begitu ketakutan pada istri sang pemain, Awo, hingga melarikan diri pekan lalu. Awo menyuruhnya melakukan tugas begitu banyak hingga yang paling mudah seperti mengikat tali sepatu.
Baca Juga
Boxing Day Premier League! Ini Prediksi Pertandingan Manchester City vs Everton pada 26 Desember 2024
Dalam Performa Buruk, Pep Tegaskan Pemain Man City Tetap Berlatih di Hari Natal
Tiga Kali Kalah Berturut-turut, Erling Haaland Yakin Pep Guardiola Akan Temukan Solusi saat Man City sedang Alami Kesulitan
Sawyer mengatakan, Toure sebenarnya mengetahui kelakukan sang istri, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa, bahkan ketika Awo meminta Sawyer memanggilnya dengan sebutan Madam.
Advertisement
"Saya jarang diberikan hari libur dan biasanya bekerja akhir pekan. Dia marah sepanjang waktu, tidak peduli apa yang saya lakukan salah atau benar," tutur Sawyer seperti yang dikutip dari Dailymail.
Perlakukan kejam Awo, ibu dua anak keturunan Inggris-Filipina tersebut akhirnya berhenti setelah polisi mendatangi kediaman Toure. Pasangan ini dituntut membayar upah dasar 350 pound sterling atau Rp 6,48 juta untuk biaya mingguan Senin sampai Jumat bila mempekerjakan pembantu mulai jam 8 pagi hingga 8 malam.
Gaji tersebut diluar tambahan 8 pounds setiap jamnya bila Sawyer harus lembur, namun kenyataannya shift lembur Sawyer berakhir hingga pukul 3 dinihari.
Bila dirata-rata, Toure hanya membayar 6,63 pounds per jam, di bawah standar minimun yang ditetapkan yakni 7,20 pounds.
Dipermalukan
Ketika Sawyer mengikuti Toure sekeluarga pergi ke Tenerife untuk bergabung di kamp pelatihan Liverpool, ia terpaksa dipermalukan di depan umum. Awo, sang majikan meminta mengikat tali sepatu saat ia sedang berjalan ke sebuah restoran.
"Dia menaruh tangannya di atas permukaan berdebu yang saya bersihkan dan membuat saya mengerjakannya lagi. Dia bangun di depan wajah saya dan berteriak serta jarinya menunjuk-nunjuk," kata Sawyer.
Pelayan tersebut juga mengklaim nyonya Toure menghabiskan sebagian besar perjalanan di tempat tidur dan tidak bersosialisasi dengan WAGs lainnya. Bahkan berteman dengan sesama pelayan dilarang oleh Awo Toure.
Ketika Sawyer bersahabat dengan pekerja lain dari Filipina, pembantu itu disuruh pindah ke salah satu kamar tidur anak-anak, meskipun rumah mewah Toure seharga Rp 32 miliar tersebut memiliki lima kamar tidur.
Advertisement