Liputan6.com, Shanghai - Mantan pembalap Formula 1 (F1), Jacques Villeneuve meminta pembalap F1 untuk tak banyak protes. Menurut pria yang pernah menjadi juara dunia di 1997 ini, protes pembalap berdampak buruk bagi F1.
Belakangan ini, para pembalap F1 buka suara soal peraturan baru pada sesi kualifikasi. Rio Haryanto dan kawan-kawan, menganggap sistem kualifikasi yang baru menyulitkan pembalap terutama pembalap dari tim kecil.
Baca Juga
- Evan Dimas Belajar Jadi Juara di Espanyol
- Ibrahimovic Mustahil ke MU Jika Van Gaal Bertahan
- Hajar PSGC, Persib Juara Turnamen Segitiga
Seperti diketahui, ada peraturan baru pada sesi kualifikasi F1 musim ini. Pembalap yang masuk daftar tujuh pembalap paling lambat di tiap sesi kualfiikasi, tak bakal berlanjut ke sesi kualifikasi berikutnya.
"Cara pembalap memprotes itu berdampak buruk buat F1. Mereka harus menutup mulut mereka. Bukanlah menjadi masalah mereka soal baik atau buruknya balapan F1 yang ditunjukan di televisi," ujar Villeneuve di Autosport.
Villeneuve menambahkan, soal peraturan baru pada sesi kualifikasi, para pembalap seharusnya menyesuaikan diri dengan hal tersebut. Menurutnya, yang menjadi fokus pembalap seharusnya hanyalah menjadi yang tercepat di lintasan.
Selain itu, dia menyarankan agar otoritas F1 tidak dengan mudah menggonta-ganti peraturan hanya agar balapan berlangsung menarik.
Advertisement
"Terkadang, Anda akan menjalani sesi kualifikasi yang bagus, tapi kadang juga membosankan. Tapi memang begitulah balapan seharusnya berjalan," kata pria asal Kanada tersebut.