Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, tepat setahun yang lalu, Gresik United berhasil mengalahkan Barito Putera 1-0 di pentas QNB League. Ini menjadi pertandingan terakhir pada kompetisi level tertinggi di Indonesia. Kisruh yang melanda sepak bola Tanah Air yang tak kunjung terhenti, membuat kompetisi kini mati suri.
Duel terakhir QNB League berlangsung di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, 11 April 2015. Satu-satunya gol yang tercipta dicetak oleh pemain asing, Herman Dzumafo Epandi pada menit ke-14. Kemenangan ini sekaligus membawa GU memimpin klasemen sementara QNB League dengan 9 poin.
Â
Advertisement
Baca Juga
- Dibekukan, PSSI Hentikan QNB League
- Evan Dimas Belajar Jadi Juara di Espanyol
- Persib Belum Putuskan Nasib Kontrak Pemain
Di posisi kedua bercokol Persipura Jayapura dengan 6 poin. Sedangkan Persib Bandung yang menjadi juara Liga Super Indonesia (ISL) musim sebelumnya berada di urutan ketiga dengan 6 poin.
QNB League 2015/16 diikuti 18 klub. Sebelumnya, kompetisi ini dikenal dengan nama ISL. Pemberian nama QNB League sendiri mengacu kepada sponsor utama liga, yakni Qatar National Bank (QNB).
QNB League bergulir sejak Sabtu (4/4/2015). Rencananya, kompetisi ini bergulir hingga 23 November 2015. Namun konflik yang melibatkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membuat liga ini berakhir lebih cepat.
Terhentinya QNB League bermula dari terbitnya SK Pembekuan PSSI dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, 17 April 2015. Tiga hari berselang, Menpora lalu mengirimkan surat edaran kepada pihak kepolisian RI agar tidak menerbitkan izin pertandingan kepada PSSI.
Dua surat ini membuat PSSI kesulitan melanjutkan pertandingan QNB League 2015-16. Pada 2 Mei 2015, PSSI usai melakukan rapat komite eksekutif (Exco) memutuskan untuk menghentikan seluruh kompetisi, termasuk QNB League. PSSI pun beralasan telah terjadi peristiwa force majeure.
Fakta Menarik QNB League
Tehentinya QNB League membuat klub-klub kelimpungan. Utamanya klub yang telah menjalin kerjasama dengan pihak sponsor. Setelah kompetisi resmi berhenti, sejumlah klub kemudian memutuskan membubarkan diri. Pasalnya mereka kesulitan membiayai operasional sehari-hari.Â
Sementara itu, fakta menarik lainnya adalah, setidaknya tiga klub, yakni Persiba Balikpapan, Mitra Kukar, dan Bali United sama sekali belum mendapatkan poin saat kompetisi ini terhenti. Ketiga klub tersebut menjadi penghuni dasar klasemen sementara QNB League 2015.
Simak fakta menarik lainnya di bawah ini:
1. Empat pemain di posisi teratas daftar pencetak gol terbanyak
Fabiano Beltrame (Arema), Goran Ljubojević (Sriwijaya FC), Bambang Pamungkas (Persija Jakarta), dan Lerby Eliandry (Bali United) berada di urutan teratas top scorer sementara dengan 3 gol.
2. Skor terbesar
Arema Vs Persija Jakarta menjadi duel dengan jumlah gol terbanyak sepanjang sejarah QNB League. Pertandingan yang berlangsung di markas Singo Edan, Stadion Kanjuruhan, Malang, tersebut berakhir dengan skor imbang 4-4.Â
3. Kartu merah terakhir
Pemain asal Gresik United, Sasa Secevic menjadi pemain terakhir yang mengantongi kartu merah di pentas QNB League. Pemain asal Serbia itu memperolehnya saat tampil memperkuat GU melawan Barito Putera. Dalam laga ini, Secevic di usir menit ke-56.
4. Gol
Gol terakhir di QNB League dicetak oleh Herman Dzumafo Epandi. Gol ini tercipta saat timnya Gresik United bertandang ke markas Barito Putera (11/4/2016). Dalam laga ini, GU menang 1-0.
Â
Advertisement