Sukses

Bos Campos Racing Puji Rio Haryanto Setinggi Langit

Adrian Campos menilai Rio Haryanto layak tampil di Formula 1.

Liputan6.com, Jakarta Bos Campos Racing, Adrian Campos, tahu betul bakat yang dimiliki Rio Haryanto. Menurut Adrian, pembalap Manor Racing itu adalah satu-satunya orang yang bisa memenangi pertempuran dengan Stoffel Vandoorne.

Campos bukan tempat yang asing bagi Rio. Pasalnya bersama Campos, ia sukses meraih lima podium dan tiga kemenangan dari 22 kali balapan.

Campos sendiri menjadi tim pertama yang menyadari bakat Rio di GP2. Mereka terus mengamati kinerja Rio bersama tim EQ8 Caterham Racing pada tahun 2014.
 

Baca Juga

  • Milan Hancur Lebur, Mihajlovic Dipecat
  • Terry Biayai Pemakaman Bocah Fans Chelsea
  • Sisa Waktu 3 Pekan, Persib Mulai Bersiap Sambut ISC



Itu mengapa Adrian menjadi sosok yang begitu mengenal talenta Rio. Bahkan, ia meyakini Rio sebagai satu-satunya pembalap yang bisa menandingi kecepatan Vandoorne saat tengah berduel di lintasan.

"Rio adalah satu-satunya pembalap yang mengalahkan Vandoorne. Ia mampu memenangi pertarungan hingga 2 kali. Sebaliknya, Stoffel tak pernah menang saat berduel dengan Rio. Padahal, Vandoorne adalah pembalap yang benar-benar luar biasa," kata Adrian antusias seperti dilansir El Confidencial.

Yang dimaksud Adrian adalah pertarungan antara Rio dan Vandoorne pada GP2 seri Bahrain 2015. Kala itu, Rio sempat kalah dari Vandoorne pada kategori Feature dengan selisih 5,056 detik. Namun, Rio mampu membalaskan dendamnya ketika melakoni balapan kategori Sprint. Kali ini, Rio unggul 3,004 detik atas Vandoorne.

Pertarungan sengit keduanya juga sempat terjadi pada seri Austria. Mirip seperti di Bahrain, Vandoorne memenangi duel di kategori Feature dan Rio menjadi penguasa kategori Sprint. Itu mengapa Adrian yakin Rio punya kualitas untuk bersaing di F1.

"Kami sudah bekerja dengannya selama setahun. Dari sudut pandang saya, ia adalah pembalap yang cepat. Ia mendapatkan pengalaman lima tahun di karting. Ia pun sudah cukup matang setelah tampil di GP3 dan GP2. Tugasnya sekarang adalah beradaptasi dengan pengalaman baru di F1," ujar Adrian.