Sukses

5 Pemain Bintang Ini Sama-sama Jebolan Klub Semenjana Prancis

Le Havre melahirkan nama-nama pemain kelas dunia, seperti Pogba dan Diarra.

Liputan6.com, Le Havre - Para pemain bintang lapangan hijau tidak lahir begitu saja. Sejumlah klub kerap dikenal sebagai tempat memproduksi pemain-pemain bintang dunia.

Nama Ajax Amsterdam, Barcelona, Bayern Muenchen, maupun Santos sudah terkenal sebagai klub yang biasa melahirkan para pesepak bola papan atas dunia. Klub-klub besar tersebut diketahui memiliki filosofi yang ditularkan kepada para pemain didikan mereka.

Akan tetapi, tidak semuanya berasal dari klub besar, sehingga dia bisa menjadi pesepak bola dengan kualitas nomor satu. Beberapa pemain bintang dunia berasal dari klub yang notabenen bukan klub besar dan malah klub yang terbilang tidak terkenal.

Musim ini, nama klub kompetisi kasta kedua Prancis (Ligue 2), Le Havre, menjadi pembicaraan di sepak bola dunia. Para pemain jebolan klub semenjana Prancis itu tampil mengesankan dan mengangkat nama Le Havre menjadi lebih terkenal. Berikut lima pemain kelas dunia yang merupakan jebolan akademi Le Havre:

2 dari 6 halaman

Paul Pogba

1. Paul Pogba

Paul Pogba bergabung dengan Le Havre pada 2007 dan sudah memikat para pelatih di sana dengan usia yang masih sangat muda. Pogba hanya menghabiskan waktu dua tahun menimba ilmu bersama Le Havre, tapi klub-klub Eropa lainnya sudah menaruh perhatian.

Adalah Manchester United yang berhasil memikat hati Pogba, mengingat Sir Alex Ferguson masih melatih di sana. Pada 2011, Pogba pun mendarat di Old Trafford, sayang dia tidak mendapat banyak kesempatan bersama The Red Devils.

Juventus yang jeli melihat kesempatan langsung membajak Pogba dari MU. Di bawah besutan Antonio Conte kala itu, Pogba perlahan menjelma menjadi pemain kunci dan hingga kini sosoknya tak tergantikan di lini tengah Juventus dan Timnas Prancis.

3 dari 6 halaman

Dimitri Payet

2. Dimitri Payet

Musim ini, nama Dimitri Payet menjadi salah satu yang paling dibicarakan di kompetisi Liga Inggris. Payet tampil mengesankan sepanjang musim ini dan membawa West Ham United berpeluang lolos ke Liga Champions musim depan.

Performa gemilangnya tersebut mengantarkan Payet dipanggil ke Timnas Prancis. Penampilannya terbilang konsisten sepanjang musim dan tidak banyak yang tahu bahwa dia jebolan akademi Le Havre.   

Payer dengan akademi Le Havre pada tahun 1999, tidak bisa menembus tim utama, pada 2003 dia pergi ke AS Excelsior.  Sebelum akhirnya melanglang buana ke Nantes, Saint-Etienne, Lille, Marseille, dan West Ham.

4 dari 6 halaman

Lassana Diarra

3. Lassana Diarra

Lassana Diarra terbilang pemain yang pernah menjajal berkostum klub-klub besar Eropa. Dari Arsenal, Chelsea, hingga Real Madrid pernah di perkuat.

Berposisi sebagai gelandang bertahan, sosoknya dibutuhkan setiap tim dan mampu bermain konsisten. Sayang, Diarra jarang memperoleh kesempatan karena kalah bersaing dengan nama-nama besar lainnya.

Ketika memutuskan bermain sepak bola, Diarra kesulitan mendapat akademi klub yang mau menerima. Le Havre satu-satunya yang menerimanya kala itu dan membuatnya menjadi pemain berkarakter sebelum akhirnya hijrah ke kompetisi yang lebih besar.

5 dari 6 halaman

Steve Mandanda

4. Steve Mandanda

Bagi sebagian besar orang, Steve Mandanda mungkin lebih dikenal sebagai penjaga gawang tangguh Marseille. Namun, tidak banyak yang mengetahu bahwa sebelumnya Mandanda pernah membela Le Havre seama tiga musim.

Mandanda masuk akademi Le Havre pada 2001 dan menunjukkan potensi besar hingga akhirnya menembus tim utama pada 2005. Dia memutuskan hengkang dari Le Havre pada tahun 2007 untuk bergabung dengan Marseille.

Sekarang, posisi Mandanda tidak tergantikan di bawah mistar gawang Marseille. Hanya saja di Timnas Prancis, Mandanda masih berada di bawah bayang-bayang Hugo Lloris, yang tak lain merupakan kiper utama Les Bleus.

6 dari 6 halaman

Riyad Mahrez

5. Riyad Mahrez

Leicester City benar-benar jeli dalam melihat bakat yang dimiliki oleh Riyad Mahrez kala masih membela Le Havre. Manajemen The Foxes membeli Mahrez dengan harga murah pada musim 2014 dan kala itu Leicester masih bermain di Divisi Championship.

Mahrez sendiri bergabung dengan akademi Le Havre pada 2010. Perlahan tapi pasti, ia terus dimainkan sebagai pemain utama. Empat musim membela Le Havre, gelandang serang asal Aljazair ini mulai mencoba petualangan baru.

Pilihan jatuh ke Leicester, yang musim ini merupakan kandidat terkuat menjadi juara Liga Inggris. Mahrez juga masuk nominasi sebagai pemain terbaik Liga Inggris musim 2015-2016 karena berkat dia pula Leicester tampil impresif.