Sukses

Kolom: Barcelona, Berani Kalah Itu Baik!

Menghadapi Valencia, kita lihat seberapa cepat Messi dan kawan-kawan menemukan rumus untuk bounce back dengan gemilang.

“Sukses yang berkelanjutan adalah dambaan kita. Masalahnya,kita kadang gagap saat tiba-tiba tersandung, jatuh, kalah. Apalagi jika datang di saat yang tidak tepat seperti yang dialami Barcelona. ”

Liputan6.com, Jakarta – Beberapa tahun lalu saya sempat sangat terpesona dengan campaign sebuah poduk sabun cuci. Bunyinya: ‘Berani Kotor Itu Baik’. Bukan hanya secara cerdik meminta para orangtua membiarkan baju anaknya kotor, tetapi juga cerdas menginisiasi filosofi pendidikan anak.

Di balik ajakan untuk memperbanyak cucian – yang secara otomatis meningkatkan penjualan produk mereka, terselip pesan moral yang sangat bagus. Kotor adalah tanda adanya petualangan, menjalani dan belajar kehidupan. Pengalaman-pengalaman yang didapat secara langsung, penemuan-penemuan, mencoba, dan sifat berani gagal sangat penting untuk perkembangan yang sehat bagi setiap anak.

Baca Juga

  • Berdandan seperti Perempuan, Bek Barcelona Stres?
  • Mencegah Liga Inggris Jadi 'NBA' di Sepak Bola
  • Marquez Doakan Lorenzo Tidak Cocok Bersama Ducati

Betul. Anak-anak tidak akan selalu berada dalam kondisi bersih, sehat dan berhasil. Pasti akan ada saat mereka mengalami situasi kotor, sakit bahkan gagal. Adalah tugas kita, orang dewasa, untuk mempersiapkan mereka menghadapi dan mengatasi kondisi sulit yang sering tak terduga datangnya.

Terbiasa dalam situasi aman nyaman tenteram tanpa kewaspadaan bisa sangat melenakan. Lihatlah Barcelona yang sepertinya terlalu lama berada di puncak. Pasukan Luis Enrique itu tak merasakan pahitnya kekalahan selama 6 bulan, atau persisnya 39 pekan berturut-turut.

Kenyamanan yang menipiskan kewaspadaan.

Awalnya Barcelonitas berpikir hasil imbang 2-2 melawan Villarreal hanya terpeleset. Kalah 1-2 di El Clasico masih termaafkan usai menang 2-1 atas Atletico Madrid di perempatfinal Liga Champions. Namun, kekalahan 0-1 di kandang Real Sociedad – yang memang angker, plus ditekuk Atletico 2-0 di markas Atletico dalam second leg sontak membunyikan alarm bahaya.

Barcelona yang sudah sempat mengimpikan mempertahankan treble seperti musim lalu tiba-tiba kini berpotensi mengakhiri musim tanpa gelar! Selisih aman 8 poin di La Liga terpangkas hanya 3 poin, angka yang masih sangat mungkin dikejar duo Madrid, Atletico dan Real dalam 6 pekan sisa ke depan.

Barcelona saat duel lawan Atletico Madrid di laga kedua perempat final Liga Champions. Mereka kalah 0-2. (Reuters/Juan Medina)
Selain sudah tersingkir dari Liga Champions, gelar Copa del Rey juga masih bisa hilang dirampas Sevilla – yang tak boleh diremehkan, di partai puncak yang baru akan digelar Mei nanti. Bukan laga mudah karena digelar di tempat yang traumatis: kandang Atletico Madrid, Vicente Calderon.  

“Sangat jelas kami tidak berada dalam kondisi terbaik,” aku Luis Enrique. “Kami kesulitan mencetak gol dan lemah dalam bertahan. Kami harus segera keluar dari situasi ini dan mengejar dua gelar yang masih mungkin diraih,” lanjut sang pelatih berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

2 dari 2 halaman

Bergantung Trio MSN

Ada yang menganalisa bahwa El Barca terlalu bergantung pada produktivitas Trio MSN yang total sudah memborong 107 gol musim ini. Di saat Messi mandul dalam 5 partai, Neymar terlihat kelelahan dan Suarez tak segarang biasanya; tim kesulitan mencari senjata rahasia cadangan melumpuhkan lawan.

Trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar) dengan mencetak 107 gol musim ini untuk Barcelona. (Reuters)
Apa pun analisanya, Barcelona terlalu lama terbenam dalam krisis. Tidak wajar untuk tim sekelas mereka kalah beruntun dan tidak menunjukkan tanda-tanda bangkit. Mungkin karena sudah lama tidak kalah sehingga alpa berbenah. Saat krisis datang, mereka lupa cara segera bangkit dari keterpurukan.

“Tanpa pernah meneguk pahitnya kekalahan, mustahil kita bisa merasakan nikmatnya kemenangan.”

Pekan ini menghadapi Valencia, kita lihat seberapa cepat Messi dan kawan-kawan menemukan rumus untuk bounce back dengan gemilang. Tim besar, sama dengan anak yang sehat fisik dan mental, adalah mereka yang bukan hanya sanggup bertahan lama di puncak kesuksesan, tetapi juga cepat bangkit dari kejatuhan.  

Anak yang sehat bukan hanya terlihat bahagia dan gembira, tetapi juga bisa dengan cepat menghapus air mata menjadi semangat untuk mengatasi kesedihan, kesalahan, dan kegagalan. Mulailah dengan membiarkan mereka mengotori baju, badan serta jiwa mereka dengan petualangan-petualangan seru ala mereka. Kelak, berharap menjadi modal dalam petualangan hidup mereka yang sesungguhnya…

| Teras VV, 15 April 2016, membiarkan Pho bermain dalam hujan |