Liputan6.com, Jakarta Rio Haryanto memang mendapatkan hasil bagus pada GP Bahrain Formula 1 2016. Ia sukses mencetak finis perdananya. Namun, ia masih membutuhkan sebuah keberuntungan saat melakoni balapan di GP China nanti.
Seluruh rakyat Indonesia tentu ikut merasa bangga saat melihat hasil balapan GP Bahrain di Bahrain International Circuit. Kala itu, Rio, pembalap Manor Racing, kembali mencatatkan sejarah hebat. Ia adalah pembalap pertama Indonesia yang mencapai garis finis dalam sebuah seri di F1.
Baca Juga
- Klasemen Liga Inggris: MU Buka Peluang ke Liga Champions
- Start di Belakang, Rio Haryanto Minta Dukungan Rakyat Indonesia
- Adema 149-0 SOE: Saat Pemain Berlomba Cetak Gol ke Gawang Sendiri
Sebelumnya, Rio gagal mewujudkan hal itu kala melakoni debutnya pada GP Australia 2016. Saat itu, Rio masih terlihat begitu grogi hingga melakukan beberapa kesalahan. Pada akhirnya, Rio gagal menyelesaikan balapan yang baru berlangsung hingga lap 17.
Pada GP Bahrain, Rio sukses membayar kesalahannya. Meski mendapatkan hasil yang tak memuaskan pada latihan bebas 1 hingga kualifikasi, Rio sukses finis di posisi 17 saat para pembalap seperti Carlos Sainz Jr, Esteban Gutierrez, Jenson Button, Sebastian Vettel, dan Jolyon Palmer berguguran.
Kini, Rio dihadapkan pada tantangan di China. Rio sendiri sempat mengukir hasil positif pada latihan bebas 1. Kala itu, ia menempati posisi 16 di depan Palmer dan rekan setimnya, Pascal Wehrlein. Ironisnya, performanya malah kian menurun setelah itu.
2
Setelah bertengger di posisi 19 pada latihan bebas 2 dan urutan paling terakhir pada latihan bebas 3, Rio hanya mampu mengamankan posisi 20 pada kualifikasi. Posisi itu akan membuat Rio dihadapkan pada pekerjaan berat saat balapan berlangsung.
Ia memang masih lebih baik dari Wehrlein dan Lewis Hamilton, pembalap Mercedes juara dunia F1 2015 dan 2016. Namun, hal itu bukan jaminan Rio bakal menyentuh garis finis dan mendapatkan posisi bagus. Agar bisa mencetak hasil yang lebih baik dari GP Bahrain, keberuntungan tetap menjadi hal yang dibutuhkan Rio.
Ya, finis di posisi 17 akan menjadi pekerjaan sulit bagi Rio. Namun, akan berbeda jika Rio mampu mengambil keputusan tepat dalam penggunaan ban. Mengatasi degradasi ban juga menjadi faktor penting. Namun, peluang Rio akan jauh lebih besar jika balapan diguyur hujan deras.
Jika hujan turun, persaingan antar pembalap memang akan sedikit kacau. Hal itu bisa menjadi sebuah keuntungan besar bagi Rio dan Manor jika mampu menemukan cara tepat untuk mengatasi lintasan basah.
Soal persaingan dengan pembalap, Wehrlein akan menjadi rival utama Rio. Namun, jangan pula lupakan peluang Palmer, Esteban Gutierrez, dan Kevin Magnussen yang memulai balapan dari posisi di depan Rio.
Advertisement