Liputan6.com, Jakarta - Mohammad Ridwan Hafiedz atau yang dikenal Ridho Slank mengaku sangat merindukan aksi timnas Indonesia. Ia pun mendukung adanya reformasi dalam sepak bola nasional.
Meski berprofesi sebagai musisi, faktanya Ridho juga merupakan sosok yang begitu dekat dengan sepak bola. Salah satu buktinya, ia sempat ditunjuk sebagai ambassador atau duta Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) 2016.
Ternyata, Ridho memang sudah menggeluti sepak bola sejak masih di sekolah dasar. Kala itu, ia mengaku punya tim sepak bola saat masih tinggal di Samarinda. Timnya cukup aktif. "Teman-teman di Samarinda pun sampai mengira gue bakal menjadi pemain bola saat hijrah ke Jakarta," kata Ridho kepada Liputan6.com.
Baca Juga
- Andalkan 'Daun Muda', Surabaya United Pantang Menyerah
- MU Siap Jadikan Ibrahimovic Pemain Termahal di Dunia
- Gusti Randa: KLB Hanya Sekadar Isu
Ridho juga mengaku sebagai orang yang sering datang ke stadion untuk melihat pertandingan secara langsung. Ia sempat menyaksikan aksi tim-tim seperti Arseto Solo, Krama Yudha Tiga Berlian Palembang, hingga Pelita Jaya.
Karenanya, ia merasa sedih melihat situasi sepak bola Indonesia yang tak kondusif selama setahun terakhir. Berawal dari surat pembekuan Menpora hingga sanksi FIFA untuk PSSI, aktivitas sepak bola Indonesia pun sempat mati suri.
Efek lainnya adalah FIFA melarang timnas Indonesia terlibat dalam agenda yang dibawahi mereka. Alhasil, masyarakat Indonesia harus menahan rindu melihat aksi timnas.
Untung, ada beberapa turnamen yang mengisi kekosongan jadwal. Bahkan, kini PT Gelora Trisula Semesta (GTS) akan menggelar turnamen jangka panjang bertajuk Torabika Soccer Championship 2016, presented by IM3 Ooredoo.
"Gue support 100 persen reformasi sepak bola. Butuh landasan yang kuat untuk memperbaiki sepak bola. Pemerintah pun harus berperan banyak, khususnya persoalan infrastruktur. Mudah-mudahan turnamen kali ini menjadi awal bagus. Jujur, gue rindu menonton timnas. Seburuk-buruknya prestasi sepak bola Indonesia, stadion akan tetap penuh saat timnas main," kata Ridho.
Tak hanya itu, Ridho juga berpesan agar sepak bola Indonesia harus mulai serius menjadi industri. Artinya, segala event sepak bola harus dikelola secara benar dalam segala hal. Orang-orang yang bertanggung jawab harus profesional.
Advertisement