Sukses

Tottenham Tekan Leicester City demi Penantian 55 Tahun

Tottenham Hotspur kian bersemangat mengejar selisih lima poin dengan Leicester City.

Liputan6.com, London - Persaingan berburu gelar Liga Premier Inggris 2015/16 semakin panas. Tottenham Hotspur kian semangat mengejar selisih lima poin dengan pemuncak klasemen Liga Inggris, Leicester City.

Spurs, sebutan lain Tottenham, kian semangat setelah Leicester hanya mampu bermain imbang dengan skor 2-2 melawan West Ham United di King Power Stadium, akhir pekan lalu. Dalam pertandingan tersebut, Leicester kehilangan bomber utamanya, Jamie Vardy yang mendapat dua kartu kuning.

Jamie Vardy mendapat kartu kuning kedua saat melakukan diving di kotak penalti West Ham United, akhir pekan lalu. (Reuters / Darren Livepic)
Itu artinya, Vardy bakal absen dalam dua pertandingan ke depan. Absennya Vardy tentu bakal menimbulkan masalah besar bagi Leicester. Sebab, Vardy yang mencetak 22 gol di Liga Premier Inggris musim ini merupakan mesin gol Leicester.

Baca Juga

  • 5 Alasan Arsenal Harus Pecat Arsene Wenger
  • 5 Alasan Lorenzo Harus Pindah Ducati
  • 5 Pemain yang Wajib Dibuang Madrid Akhir Musim Ini

Leicester harus bermain tanpa Vardy saat bertanding melawan Swansea City di King Power Stadium, 24 April dan Manchester United di Old Trafford Stadium, 1 Mei 2015. Padahal, mereka harus menang demi menjauh dari kejaran Tottenham.

Derita Leicester ini menjadi berkah tersendiri bagi Spurs, yang saat ini berada di posisi kedua dalam klasemen Liga Premier Inggris dengan mengemas 68 poin. Tentu saja ini menjadi kesempatan besar bagi Spurs untuk menyalip Leicester di tikungan terakhir.

"Akhir pekan lalu, kami harus menonton semua pertandingan. Spurs baru bermain hari Senin melawan Stoke City (menang 4-0). Tapi, saat kami menonton, itu adalah kesempatan yang baik untuk melihat beberapa poin yang didapat tim lain," kata striker Spurs, Harry Kane, dikutip dari Sports Mole.

Pemain Tottenham Hotspur, Dele Alli (kiri) mencatatkan namanya pada papan skor saat mencetak gol ke gawang Stoke City  pada lanjutan Liga Inggris di Stadion Britannia, Stoke, Selasa (19/4/2016) dini hari WIB. (AFP/Paul Ellis)
Kane mengatakan, Spurs sangat senang, mengetahui  Leicester hanya mendapat satu poin pada pekan ke-34. Striker Timnas Inggris itu pun optimistis Spurs bisa menekan Riyad Mahrez dan kawan-kawan. "Dengan penampilan kami sekarang, saya yakin Spurs bisa menekan Leicester hingga pertandingan terakhir," ujarnya.

Demi menyalip tim besutan Claudio Ranieri, Kane menargetkan Spurs meraih kemenangan dalam empat pertandingan tersisa, yakni melawan West Bromwich Albion (26/4/2016), Chelsea (3/5/2016), Southampton (8/5/2016), dan Newcastle United (15/5/2016).

"Kami harus memenangkan semua pertandingan tersisa. Kami pasti bisa karena Leicester bakal menjalani beberapa pertandingan sulit. Mereka memang berada di puncak klasemen, tapi kami harus terus meraih kemenangan," ucap Kane.

Harry Kane telah mencetak 24 gol dari 34 penampilan. (Reuters/Darren Staples)
Kane tampak antusias mempersembahkan gelar Liga Premier Inggris untuk Spurs. Sebab, klub yang bermarkas di White Hart Lane Stadium itu kali terakhir menjuarai Liga Premier Inggris pada musim 1960/61, atau 55 tahun silam.

Pada musim 1960/61, Spurs sukses menjuarai Liga Premier Inggris setelah unggul telak dari 21 tim lain. The Lilywhite yang mengoleksi 66 poin unggul delapan angka dari Sheffield United di peringkat kedua.