Sukses

Waktu yang Tepat untuk Pergi, Lorenzo!

Lorenzo memutuskan hijrah dari Yamaha ke Ducati pada akhir musim ini.

Liputan6.com, Madrid - Bukan keputusan yang mudah bagi Jorge Lorenzo, meninggalkan Movistar Yamaha untuk bergabung dengan Ducati. Yamaha adalah tim yang membantu Lorenzo meraih tiga gelar juara dunia MotoGP.

Kontrak Lorenzo bersama Yamaha habis akhir tahun ini dan Ducati menggoda pembalap asal Spanyol itu dengan tawaran menggiurkan. Banyak yang melatarbelakangi keputusan hengkang Lorenzo.  

Baca Juga

  • 6 Fakta Kemenangan Telak Barcelona: Suarez Samai Ronaldo
  • Nyanyi YNWA, Pegulat WWE Provokasi Warga Manchester
  • AC Milan Vs Carpi, Bukti Tiga Poin Bukan Kebetulan

Salah satunya yang paling mencuat yakni keberadaan Valentino Rossi di tim pabrikan motor asal Jepang tersebut. Yamaha memperpanjang kontrak Rossi hingga 2018, yang membuat Lorenzo merasa dirinya tidak berstatus sebagai pembalap nomor satu.

Ketidakharmonisan hubungan dengan Rossi setahun belakangan juga membuat Lorenzo tidak nyaman di Yamaha. Bagi pembalap berjuluk X-Fuera itu, rivalitas akan lebih baik jika tidak dalam satu tim.



Legenda MotoGP, Mick Doohan, memilki penilaian sendiri terkait keputusan Lorenzo hijrah ke Ducati. Doohan mengatakan, Yamaha lebih sayang kepada Rossi ketimbang Lorenzo, hal itu terlihat dari perlakuan mereka selama ini. Doohan juga berpendapat, keputusan pergi Lorenzo tepat.

Namun, tantangan baru juga menjadi alasan bagi pembalap berusia 28 tahun itu memilih hengkang ke Ducati. Dia ingin sukses di MotoGP bukan hanya dengan satu tim, tapi dua tim yang berbeda.

"Seperti yang Anda ketahui, musim depan saya tak lagi bersama Yamaha. Saya merasa butuh perubahan dan tangan baru dalam karier saya. Saya menetapkan tujuan baru agar menjaga tingkat ambisi saya," tutur Lorenzo seperti dikutip Crash.net.

"Saya mengucapkan terima kasih untuk semua pesan yang saya terima dalam beberapa hari terakhir. Seperti Anda tahu saya akan menerima tantangan fantastis di masa depan," ujar Lorenzo dalam akun Twitter-nya.

Mungkin memang sudah waktunya Lorenzo untuk pergi dari Yamaha. Setelah sejumlah spekulasi di awal tahun ini, Yamaha boleh jadi sedikit lebih tenang karena lebih leluasa mencari pengganti Lorenzo. Demikian juga Lorenzo, karena bebannya tahun ini menunggangi kuda besi Yamaha akan lebih ringan.



Lorenzo boleh jadi juga sedikit tersenyum, karena pundi-pundi uangnya dipastikan bertambah dengan kepindahannya ke Ducati. Lorenzo menerima gaji lebih besar dari Ducati ketimbang yang diterimanya ketika bersama Yamaha.

Dilansir Gazetta World, Lorenzo bakal menerima uang senilai 25 juta euro (Rp 371 miliar) untuk dua musim. Jumlah itu jauh melebihi tawaran perpanjangan kontrak yang diberikan Yamah pada Lorenzo. Pabrikan asal Jepang ini hanya mampu membayar Lorenzo Rp 105 miliar per musim atau Rp 210 miliar untuk dua musim.



Selain itu pendapatan lain akan didapat Lorenzo di Ducati. Pasalnya juara dunia tiga kali itu akan berstatus sebagai pembalap pertama bukan kedua seperti yang dialami selama ini di Yamaha.  

“Seperti biasanya, kesepakatan ini juga melalui proses yang kompleks. Akan tetapi, kami berhasil mencapai kesepakatan relatif cepat," kata Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti.

Meski sudah dipastikan hengkang ke Ducati, Lorenzo menegaskan tetap termotivasi memenangi balapan dengan motor Yamaha di MotoGP 2016. Dia bertekad selalu mengerahkan kemampuan terbaik pada tahun terakhirnya bersama Yamaha.

 

"Fokus saya sekarang adalah untuk Yamaha, Jerez, dan 15 balapan tersisa musim ini. Saya akan mencoba untuk menjadi juara dunia keempat kalinya," kata Lorenzo.

"Apa yang terjadi di masa depan tak bisa diprediksi. Tapi, saya ingin menikmati sisa balapan di musim ini," ungkap Lorenzo.

Live dan Produksi VOD