Liputan6.com, London - Pemain legenda Times Inggris, Paul Gascoigne mulai was-was hidupnya bakal berakhir seperti George Best. Pemain mendiang Manchester United (MU) itu harus meregang nyawa karena kecanduan alkohol. Sayang, usaha Gascoigne untukÂ
Setali tiga uang dengan Best, Gascoigne ketergantungan minuman keras. Dia keluar masuk Rumah Sakit dan panti rehabilitasi untuk mengobati ketergantungan terhadap alkohol sejak 1998.
Efek sampingnya, banyak kasus kriminal yang melibatkan mantan pemain Tottenham Hotspur dan Newcastle United. Mulai dari kasus pemukulan hingga ngebut di jalan raya karena pengaruh alkohol.
Advertisement
Baca Juga
- 6 Fakta Kemenangan Telak Barcelona: Suarez Samai Ronaldo
- 6 Pemain Kejutan di Liga Inggris 2015 / 16
- Hijrah ke Ducati, Lorenzo Butuh Tantangan Baru
Kendati demikian, pemain yang akrab dengan panggilan Gazza ini kapok. Orang-orang disekeliling Gascoigne takut alkohol akhirnya benar-benar merenggut nyawa Gazza. Dalam sebuah program televisi di Inggris, Gascoigne mengaku mendapat pesan menakutkan. "Gazza--apakah Anda sudah meninggal?."
Mendapat pesan tersebut, Gascoigne mulai tergerak untuk lepas dari cengkraman minuman keras."Saya tidak akan seperti George Best. Dia tidak bisa berhenti (minum alkohol), sedangkan saya bisa," janji Gascoigne.Â
Dia percaya bisa lepas dari jerat alkohol karena masih bisa mengendalikan diri."Saya memiliki sisi personal yang bagus. Tahun lalu, ketika saya kambuh, saya tidak menyalahkan orang-orang disekitar saya."
"Saya menyalahkan diri sendiri dan saya tidak suka kalau saya melakukannya."
Sebelumnya, dia pernah berusaha tobat dari alkohol. Tapi upayanya masih gagal.  Satu tahun lalu, Gascoigne sempat terlibat kekerasan, ketika itu sang pemain sambil memegang botol gin. Bomber The Three Lions di era 1988 hingga 1998 ini harus kembali berurusan dengan Polisi.
Gascoigne mengakui proses rehabilitasi tidak berjalan optimal. Gascoigne masih kerap meminum bir untuk mengobati rindu dengan alkohol. "Bila saya minum bir, bisa berbulan-bulan. Ketika saya memiliki obsesi untuk terus meminumnya, ."
"Saya pikir, ketika minum, saya akan mendapatkan jalan keluar untuk sembuh dan kemudian saya lupa untuk benar-benar meninggalkan alkohol."
Terkadang, timbul perasaan malu dalam diri Gascoigne karena sulit melepaskan diri dari alkohol. Padahal, banyak orang-orang yang selalu mendungkungnya."Terlebih, banyak juga orang-orang yang kurang beruntung dibanding saya."