Liputan6.com, Jakarta - Bagi penikmat olahraga futsal khususnya futsal wanita, nama Tugiyati Cindy mungkin tak asing. Maklum, dia adalah andalan tim nasional sepak bola putri Indonesia juga tim nasional futsal putri.
Sebelum jadi andalan di level nasional, pemain yang kini bermain bagi PAF UNY ini pernah mendapat tentangan keluarga untuk bermain futsal. "Sempat dimarahin. Disuruh berhenti main bola sama mas saya," ujar Cindy ketika dihubungi Liputan6.com.
Baca Juga
- 11 Kartini Pendulang Medali di Pentas Olimpiade
- Profil Persipura: Untaian Mutiara Hitam Terkumpul Lagi
- Kiper Chelsea Mulai Pikirkan Real Madrid
Cindy mengaku sudah menyenangi sepak bola sejak kecil. Meski mendapat tentangan dari keluarga, dia terus menekuni olahraga yang memang akrab dengan kaum pria ini. "Gak tahu, sudah dari kecil suka Si Kulit Bundar," kata dia.
Ketekunan Cindy mengolah Si Kulit Bundar membuahkan hasil. Beranjak dewasa, dia mulai menjadi andalan beberapa tim futsal hingga tim nasional. Cindy sempat dipanggil tim nasional putri untuk kejuaraan Piala AFF wanita pada 2013.
Sayang, karena minimnya pembinaan dan perhatian terhadap sepak bola wanita, tim nasional wanita Indonesia pun babak belur di ajang ini. Minimnya pembinaan itulah yang juga membuat Cindy sedih.
Dan di hari Kartini yang jatuh tepat hari ini, Kamis (21/4/2016), Cindy berharap pemerintah dan federasi bisa lebih memperhatikan sepak bola wanita. "Harapannya agar lebih diperhatikan dan tidak dianaktirikan. Kalau sekarang belum ada perhatian dari pemerintah," ujarnya mengakhiri.